Diserang Ransomware, Telkom Akui Data PDN Tak Bisa Dipulihkan

Dicky Prastya Suara.Com
Kamis, 27 Juni 2024 | 08:14 WIB
Diserang Ransomware, Telkom Akui Data PDN Tak Bisa Dipulihkan
Ilustrasi ransomware. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Telkom Indonesia mengakui kalau serangan ransomware yang menimpa Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 pada Kamis (20/6/2024) lalu tidak bisa dipulihkan.

Direktur Network & IT Solution PT Telkom, Herlan Wijanarko mengatakan, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Bareskrim Polri, hingga para tenant PDNS 2. Sayang, data yang  kena serangan hacker tak bisa dikembalikan.

"Yang jelas yang sudah kena ransomware ini sudah enggak bisa kami recovery gitu ya," katanya dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Jakarta, Rabu (26/6/2024).

Maka dari itu, Harlan mengaku saat ini mereka mengupayakan sumber daya yang masih dimiliki setelah PDNS 2 diserang. Sebab masih ada PDNS 1 yang berlokasi di Serpong, Tangerang, dan gold storage yang berada di Batam.

Baca Juga: Pusat Data Nasional Dijebol Hacker, Menko Polhukam: Saya Kira Semua Masih Normal

"Jadi yang diserang ransomware adalah yang PDNS 2. Jadi PDNS 1 dan 2 ini kira-kira separuh-separuh gitu ya. Kami masih punya ekosistem tenant separuh di PDNS 1 yang sekarang masih aktif dan mulai kami tingkatkan lagi untuk keamanannya," papar dia.

Herlan juga tengah mengidentifikasi pihak tenant yang masih memiliki data cadangan (backup), baik di PDNS 1 maupun PDNS 2. Adapun jumlah tenant di PDNS mencapai 44 tenant.

"Kemudian kami juga sudah mengontak seluruh tenant yang terdampak di PDNS 2, jadi kami potong satu persatu PDNS 2. Jadi kami kontak satu per satu dengan Kominfo untuk memastikan apakah tenant ini memiliki backup di lokal atau tidak," imbuhnya.

Herlan mengakui kalau ada beberapa tenant yang masih memiliki backup data. Namun ada juga yang ternyata tidak memiliki data cadangan.

Lebih lanjut apabila para tenant tidak memiliki data cadangan, maka Telkom akan memulai ulang (reset) dan menyiapkan environment baru sebagai pengganti PDNS 2 yang sudah terkunci ransomware.

Baca Juga: Server BAIS TNI Terpaksa Dimatikan usai Diacak-acak Hacker, Kapuspen: Yang Diretas Data Lama

"Kami set ulang, kami siapkan environment baru, aspek security asistensi BSSN kami implementasikan semua aspek security yang membuat ini lebih aman," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa serangan siber terhadap server PDN ini menggunakan virus ransomware jenis baru yang dikenal sebagai Lockbit 3.0. 

Menkominfo juga mengkonfirmasi adanya permintaan uang tebusan dari hacker yang meretas server PDN.

“Menurut tim, (uang tebusan) 8 juta dolar AS,” ujar Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/06/2024).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI