Jika konten sintetis atau konten yang diubah terdeteksi, pengguna akan langsung menerima peringatan risiko, sehingga melindungi mereka dari potensi penipuan.
Honor menekankan komitmennya terhadap AI pada perangkat, dan meyakini bahwa AI adalah kunci untuk memberikan layanan yang dipersonalisasi sekaligus menjaga privasi pengguna.
Berbeda dengan AI berbasis cloud, yang bergantung pada server jarak jauh, AI pada perangkat memproses data langsung di ponsel cerdas, sehingga memastikan kontrol dan keamanan yang lebih besar bagi pengguna.
CEO Honor, George Zhao, membayangkan masa depan di mana AI pada perangkat akan memberdayakan pengguna, berintegrasi secara lancar ke dalam kehidupan mereka, dan meningkatkan kemampuan mereka.
"Dengan AI Defocus Eye Protection dan AI Deepfake Detection, Honor mengambil langkah signifikan menuju visi ini, menunjukkan potensi transformatif AI yang berpusat pada manusia," ungkapnya.