Suara.com - Honor telah memperkenalkan perlindungan mata dan deteksi Deepfake berteknologi AI pada smartphone.
Teknologi AI terbaru ini diperkenalkan Honor di MWC Shanghai 2024, sebagaimana melansir dari laman Gizmochina, Kamis (27/6/2024).
Honor memperkenalkan dua fitur AI, yakni AI Defocus Eye Protection dan AI Deepfake Detection.
Dengan meningkatnya rabun jauh karena terlalu lama menatap layar, AI Defocus Eye Protection dari Honor menawarkan solusi unik.
Baca Juga: Huawei Prediksi Smartphone AI Akan Dominasi 90 Persen Pasar pada 2030
Dengan menyimulasikan kacamata pengaburan pada layar perangkat, teknologi ini menginduksi pengaburan terkontrol pada penglihatan tepi, sehingga memperlambat proses pemanjangan mata yang terkait dengan miopia.
Tes awal menunjukkan rata-rata pengurangan miopia sementara sebesar 13 derajat setelah 25 menit membaca, dengan beberapa pengguna mengalami pengurangan hingga 75 derajat.
Di sisi lain, AI Deepfake Detection dari Honor mengatasi meningkatnya ancaman konten yang dimanipulasi dan penipuan online.
Fitur pada perangkat mengamati faktor-faktor seperti kontak mata, konsistensi pencahayaan, kejernihan gambar, dan pemutaran video untuk mencari ketidakkonsistenan yang sering kali tidak terdeteksi oleh mata manusia.
AI ini dilatih pada kumpulan data besar berupa video dan gambar yang terkait dengan penipuan online.
Baca Juga: Redmi Note 14 Pro Diprediksi Pakai Sensor Sony Lytia LYT-600, Ini Kelebihannya
Hal ini memungkinkannya mengidentifikasi, menyaring, dan membandingkan konten hanya dalam tiga detik.
Jika konten sintetis atau konten yang diubah terdeteksi, pengguna akan langsung menerima peringatan risiko, sehingga melindungi mereka dari potensi penipuan.
Honor menekankan komitmennya terhadap AI pada perangkat, dan meyakini bahwa AI adalah kunci untuk memberikan layanan yang dipersonalisasi sekaligus menjaga privasi pengguna.
Berbeda dengan AI berbasis cloud, yang bergantung pada server jarak jauh, AI pada perangkat memproses data langsung di ponsel cerdas, sehingga memastikan kontrol dan keamanan yang lebih besar bagi pengguna.
CEO Honor, George Zhao, membayangkan masa depan di mana AI pada perangkat akan memberdayakan pengguna, berintegrasi secara lancar ke dalam kehidupan mereka, dan meningkatkan kemampuan mereka.
"Dengan AI Defocus Eye Protection dan AI Deepfake Detection, Honor mengambil langkah signifikan menuju visi ini, menunjukkan potensi transformatif AI yang berpusat pada manusia," ungkapnya.