Suara.com - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Nezar Patria memastikan proyek Pusat Data Nasional (PDN) yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, tetap dilanjutkan usai adanya insiden serangan siber di PDN Sementara 2.
"Tentu saja, proyek PDN tetap jalan. Ini enggak mungkin istilahnya tunda," kata Nezar saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (26/6/2024).
Nezar menegaskan kalau serangan siber ransomware yang terjadi di PDNS 2 pada Kamis 20 Juni 2024 lalu membuat proyek PDN terbesar di Indonesia itu batal.
"Saya kira tidak begitu, karena ini konsekuensi transformasi digital yang kami lakukan," imbuhnya.
Wamenkominfo menilai kalau semua orang sudah paham kalau serangan siber seperti yang terjadi di PDNS 2 Surabaya itu adalah efek dari transformasi digital.
Dengan demikian semua pihak, termasuk pengelola dalam hal ini Kominfo, harus paham soal keamanan data di dunia digital.
![Proyek Pusat Data Nasional (PDN) pertama di Indonesia yang dibangun di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (6/2/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/02/06/62825-pusat-data-nasional-pdn.jpg)
"Di dunia digital itu tidak ada tempat yang aman. Semua harus punya concern, punya kesadaran untuk menjaga," timpal dia.
Belajar dari kasus serangan siber ransomware di PDNS 2, Nezar mengklaim kalau Kominfo sudah membuat protokol untuk keamanan data.
Mereka juga sudah menyiapkan risk mitigation maupun risk culture demi mengamankan data pribadi. Sayangnya, itu tetap belum cukup.
Baca Juga: Pusat Data Nasional Diretas, Wamenkominfo Klaim Data Warga Masih Aman
"Tetap saja ada lubang," terang Nezar.