Suara.com - Direktur Penataan Sumber Daya Dirjen SDPPI Kominfo RI, Denny Setiawan memberikan bocoran terkait kapan lelang spektrum 700 Mhz dan 2,6 Ghz.
Direktur Penataan Sumber Daya Dirjen SDPPI Kominfo RI, Denny Setiawan mengatakan jika Kominfo ingin secepatnya untuk melelang spektrum frekuensi 700 Mhz dan 2,6 Ghz.
“Kalau kami tentu ingin secepatnya untuk mendukung meningkatnya jaringan telekomunikasi dan teknologi di Indonesia, tetapi aturannya (lelang) masih terus kami godok,” ujarnya dalam diskusi panel Selular Award 2024 di Jakarta, Senin (24/6/2024) malam.
Sementara itu, CEO sekaligus Editor in Chief Selular Media Network, Uday Rayana, melihat teknologi dan inovasi digital semakin penting untuk kemajuan pembangunan nasional dan menciptakan pengetahuan yang inklusif.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin soal Serangan Siber Pusat Data Nasional: Kejadian Ini Selalu Terjadi
Teknologi baru seperti kecerdasan buatan, blockchain, dan Internet of Things sangat menjanjikan bagi masyarakat.
Seiring digitalisasi di sana-sini, muncul pula tantangan aksesibilitas yang mengancam dan mengganggu bahkan menghalangi hak asasi manusia yang mendasar.
"Isu seperti pencurian data, pengetatan pengawasan, bias algoritmik, dan automisasi, merupakan
contoh risiko baru yang menerobos hak privasi dan non-diskriminasi,"katanya.
Selain itu, kesenjangan dalam hal keterampilan digital dan aksesibilitas, baik di kota maupun di desa, memperkuat ketidaksetaraan sosial, ekonomi, dan gender yang ada.
Sedangkan, Director Ericsson Indonesia, Roni Nurmal Darmayusa menjelaskan jika pemanfaatan kecerdasan buatan atau AI harus ditopang dengan infrastruktur jaringan yang memadai seperti 5G.
Baca Juga: Kasus Serangan Siber Pusat Data Nasional, Hacker Minta Tebusan Rp 131 Miliar
“Jadi jika sudah ada 5G, industri teknologi dan telekomunikasi bisa mudah untuk menerapkan AI yang mumpuni,” jelasnya.
Hal senada juga Vice President Technology Strategy and Consumer Product Innovation Telkomsel, Ronald Limoa ungkapkan di mana Indonesia tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
“Mungkin butuh beberapa tahun lagi untuk mengejar ketertinggalan terkait pemanfaatan AI,” dia menambahkan.
Bertemakan Moving To The Next Level, ajang ini juga mengapresiasikan berbagai perusahaan industri dan telekomunikasi, melalui 55 kategori.
"Tentunya pelaku industri akan mengaplikasikan pendekatan yang benar-benar multi-stakeholder untuk pengembangan teknologi yang selaras dengan prinsip-prinsip dasar, keterbukaan dan aksesibilitas," tutup Uday.