Suara.com - Biznet meresmikan infrastruktur kabel bawah laut pertamanya di Indonesia dengan nama Biznet Nusantara Cable System-1 (BNCS-1). Fiber optic ini dibuat untuk mengurangi kesenjangan digital dengan pemerataan akses koneksi internet.
President Director Biznet, Adi Kusma menyampaikan, pembangunan infrastruktur kabel fiber optik bawah laut Biznet Nusantara Cable System (BNCS-1) ini dilakukan sepanjang tahun 2022 sampai 2023.
"Dengan pembangunan ini kami harap dapat menghadirkan konektivitas digital antar pulau di Indonesia dengan kapasitas Internet berkecepatan tinggi untuk masa depan yang dapat mendorong digitalisasi serta modernisasi masyarakat Indonesia," katanya dalam siaran pers, Minggu (23/6/2024).
Biznet Nusantara Cable System-1 (BNCS-1) adalah jaringan kabel fiber optik bawah laut yang menghubungkan jaringan antar Pulau Jawa, Sumatra, dan Bangka sepanjang kurang lebih 100 KM.
Jaringan BNCS-1 terdiri dari 24 pair (48 core) Fiber Optic dengan menggunakan teknologi perangkat Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM).
Setiap 1 pair (2 core) kabel Fiber Optic dapat mengirimkan data sebesar 96 x 400 Gbps = 38.4 Tbps. Dengan jumlah 24 pair, artinya jaringan BNCS-1 ini memiliki total kapasitas 24 x 38.4 Tbps = 921.6 Tbps.
"Kapasitas jaringan ini dapat ditingkatkan sesuai dengan perkembangan teknologi DWDM," tambah Adi.
Ia melanjutkan, tujuan dari pembangunan infrastruktur BNCS-1 ini diharapkan Pulau Sumatra memiliki kecepatan bandwidth yang sama seperti Pulau Jawa.
Menurutnya, upload download yang simetris, dengan koneksi yang handal dan harga yang terjangkau dapat membantu aktivitas digital semakin lancar.
Baca Juga: Indosat HiFi Perluas Jangkauan Fiber Optik, Hadirkan Internet hingga 1 Gbps
“Bersamaan dengan pembangunan kabel fiber optic bawah laut, kami juga mambangun fasilitas Biznet Cable Landing Station atau Biznet MarinePOP, merupakan inovasi terbaru yang kami hadirkan sebagai infrastruktur yang menjadi gerbang utama dalam proteksi jaringan infrastruktur kabel bawah laut kami," papar Adi.