Buntut Pro Israel, Lebih dari 1.000 Mahasiswa Tolak Kerja di Google dan Amazon

Dicky Prastya Suara.Com
Kamis, 20 Juni 2024 | 12:14 WIB
Buntut Pro Israel, Lebih dari 1.000 Mahasiswa Tolak Kerja di Google dan Amazon
Kantor Google (knoeledge.edu)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebih dari 1.000 orang berisi gabungan mahasiswa dan pekerja muda menolak bekerja di Google dan Amazon. Pasalnya, dua perusahaan teknologi ini memiliki kerja sama dengan Pemerintah Israel.

Kelompok ini menyatakan deklarasi untuk tidak bekerja di Google dan Amazon. Sebab keduanya dinilai berkontribusi atas genosida Israel kepada warga Palestina.

Kampanye ini digencarkan oleh No Tech for Apartheid (NOTA), sebuah koalisi pekerja yang menuntut perusahaan teknologi besar membatalkan kontrak mereka dengan pemerintah Israel yang disebut Proyek Nimbus.

"Sebagai generasi muda dan pelajar di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, dan Math), kami menolak untuk mengambil bagian dalam pelanggaran yang mengerikan ini," tulis petisi NOTA itu.

Baca Juga: Cara Mengisi Baterai Cepat di HP dengan Android 15

"Kami bergabung dengan kampanye #NoTechForApartheid untuk menuntut Amazon dan Google segera mengakhiri Project Nimbus," lanjut petisi tersebut, dikutip dari Engadget, Kamis (20/6/2024).

Diketahui Google dan Amazon memenangkan kontrak senilai 1,2 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 19,6 triliun untuk Proyek Nimbus.

Keduanya bakal menyediakan fasilitas seperti komputasi awan (cloud), pembelajaran mesin (machine learning), dan teknologi kecerdasan buatan (AI) kepada Pemerintah dan Militer Israel.

Juru bicara Google sebelumnya sempat membantah kalau Project Nimbus ini berkaitan dengan pekerjaan yang sangat sensitif, rahasia, atau militer yang relevan dengan senjata atau badan intelijen.

Adapun kelompok mahasiswa yang mendeklarasikan tolak kerja di Google dan Amazon ini adalah gabungan sarjana dan pascasarjana dari Stanford, UC Berkeley, University of San Francisco, dan San Francisco State University 

Baca Juga: Transfer Obrolan di WhatsApp Bakal Bisa Lewat Kode QR

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI