Suara.com - Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengungkapkan fakta di balik Elaelo yang sedang viral di media sosial. Pasalnya, platform ini disebut sebagai pengganti X alias Twitter yang akan diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Menurut Alfons, trik Elaelo menjadikan dirinya viral adalah dengan menjanjikan 1.000 centang biru bagi pengguna yang mendaftarkan diri pertama kali. Selain itu, mereka juga menyatakan Elaelo adalah platform kebanggaan anak bangsa.
"Namun sayangnya, elaelo kemudian melakukan beberapa tindakan tidak etis dan cenderung melanggar hukum," kata Alfons dalam siaran pers yang diterima, Selasa (18/6/2024).
Pertama, Alfons mengungkap kalau Elaelo mengklaim sebagai media sosial buatan Kominfo. Untuk memperkuat klaim itu, situs elaelo.id menampilkan logo Garuda Pancasila dan menampilkan tulisan "Under Construction by Kominfo".
Baca Juga: Bukannya Takbiran, Sekelompok Pemuda Malah Putar Musik DJ di Atas Truk, Endingnya Apes
"Hal ini memberikan kesan seakan-akan elaelo adalah aplikasi yang didukung atau dibangun oleh Kominfo. Hal ini jelas menyesatkan karena Kominfo sendiri tidak pernah menginformasikan adanya aplikasi pengganti X di bawah Kominfo bernama Elaelo," tutur Alfons.
Kedua, salah satu admin Elaelo dengan akun Iron Dome #Hmei melakukan manipulasi berita dari salah satu media di Indonesia. Alfons menyebut kalau sang akun dengan sengaja mengubah judul berita menjadi berita palsu bahwa Elaelo direkomendasikan oleh Kominfo.
"Adapun judul berita yang sudah dimanipulasi dan disebarkan adalah: Warga RI diminta Ganti Medsos ke Elaelo.id, Kominfo mau blokir X. Adapun judul berita yang sebenarnya adalah: Warga RI diminta Ganti Medsos, Kominfo Mau Blokir X," papar Alfons.
Lebih lanjut Alfons menyatakan kalau sebenarnya Indonesia memiliki platform buatan anak bangsa seperti Palapa, yang dipunggawai oleh Gildas dan Onno W. Purbo.
Ia menyebut kalau platform chat Palapa ini benar-benar menyediakan platform berbagi pesan layaknya WhatsApp, Telegram, atau Signal. Aplikasi ini juga merupakan karya anak bangsa dan tidak melakukan tindakan tidak terpuji dalam menjalankan penyebaran informasi layanannya.
Baca Juga: Tak Melulu Hanya Menonton, Ini 5 Cara Menghasilkan Uang dari Instagram
"Dan hebatnya lagi mereka selain mengutamakan security atau pengamanan maksimal, user-nya juga melakukan self funding dalam memberikan layanannya," jelas Alfons.