Suara.com - Email saat ini masih menjadi salah satu cara untuk berkomunikasi dan memverifikasi identitas. Namun, pengguna mungkin mendapatkan email palsu atau spam, meskipun dari lembaga yang tampak sah.
Penjahat dunia maya mencoba membuat pengguna mengklik email tersebut, sehingga mereka dapat mencuri data pribadi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri email palsu dan spam.
Berikut ini cara memeriksa apakah email tersebut asli atau tidak:
Untuk memverifikasi keaslian email, pengguna harus melihat alamat email pengirim dan juga header email agar benar-benar aman. Kemampuan membedakan email asli dan palsu juga bergantung pada klien email
Baca Juga: Cara Mengedit Nama Lokasi di Google Maps Lewat Ponsel, Lengkap Tambah Label
Sebagai contoh, pengguna mendapatkan email yang dikirim dari [email protected]. Meskipun ini seharusnya berasal dari Google secara sah, tetapi itu bergantung. Jika seseorang membuat server email jahat, mereka dapat mengirim email palsu yang dapat menampilkan alamat pengiriman sebagai [email protected]. Walaupun mereka bisa memalsukan aspek ini, sisanya tidak bisa dipalsukan.
Yang harus pengguna lakukan adalah memeriksa header email. Di sinilah klien email berperan. Jika pengguna menggunakan Gmail, pengguna dapat memverifikasi sumber dengan sangat cepat hanya dengan mengeklik panah Show Details tepat di bawah nama pengirim.
Bagian-bagian penting dikirimkan melalui pos, ditandatangani oleh, dan dienkripsi. Mengingat tertulis google.com untuk kedua bidang ini, email tersebut benar-benar dari Google.
Untuk email apa pun yang mengaku berasal dari bank atau perusahaan besar, email tersebut harus selalu memiliki kolom mailed-by dan sign-by. Bidang mailed-by yang terlihat berarti email tersebut diautentikasi SPF.
Sedangkan bidang signed-by yang terlihat berarti email ditandatangani oleh DKIM. Terakhir, email hampir selalu dienkripsi jika dikirim dari bank atau perusahaan besar.
Baca Juga: Cara Melihat Riwayat Pertemanan di Facebook
Meskipun kolom ini memastikan email telah diverifikasi, pengguna perlu memastikan email tersebut diverifikasi oleh perusahaan yang sama yang seharusnya mengirimkannya. Misalnya, karena email ini berasal dari Google, seharusnya tertulis google.com untuk kedua kolomnya.
Beberapa pelaku spam menjadi pintar dan menandatangani serta memverifikasi email mereka sendiri, tetapi email tersebut tidak cocok dengan perusahaan sebenarnya.
Selain itu, jika seseorang benar-benar mencoba memalsukan alamat email lain, Google mungkin dapat memberi tahu pengguna melalui peringatan yang menyebutkan bahwa email tersebut bersifat spam atau berbahaya.
Itulah yang dapat pengguna lakukan untuk mengenali email palsu atau spam.