Menkominfo Curhat Efek Negatif Judi Online: Korban Terbesar Adalah Kaum Perempuan

Dicky Prastya Suara.Com
Senin, 17 Juni 2024 | 12:03 WIB
Menkominfo Curhat Efek Negatif Judi Online: Korban Terbesar Adalah Kaum Perempuan
Menkominfo Budi Arie Setiadi saat ditemui di acara Google yang digelar di Senayan, Jakarta, Senin (3/6/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap sejumlah efek negatif judi online di Indonesia. Menurutnya, judi slot ini membuat kehidupan keluarga menjadi tidak harmonis dan makin banyak persoalan.

"Judi online ini bukan hanya merusak ekonomi keluarga, tapi juga hubungan di keluarga itu sendiri," katanya, dikutip dari siaran pers Kominfo, Senin (17/6/2024).

Menkominfo menyatakan, kemajuan digital memang menyimpan ironi buruk atau masalah yang bisa menjadi penyakit di masyarakat. Hal itu pun berdampak pada maraknya berbagai kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga pembunuhan akibat terjebak pinjaman online (pinjol) maupun judi online.

Menurut Budi Arie, dampak terbesar paling dirasakan dari judi online adalah kalangan perempuan.

Baca Juga: Susunan Satgas Judi Online Jokowi: Ketua Menkopolhukam, Diisi Menkominfo hingga Kapolri

“Suami dan istri jadi bertengkar, anak-anak kehilangan harapan karena ekonominya rusak. Dan korban paling terbesar dari judi online adalah kaum perempuan. Karena yang main judi lakinya, yang korban uang belanjanya dipotong adalah kaum perempuan," papar dia.

Ia pun menegaskan Pemerintah berupaya melindungi anak dari dampak buruk pemanfaatan teknologi digital dan internet. Menurutnya, anak-anak perlu dilindungi dari kekerasan dan pornografi anak yang dapat merusak generasi mendatang.

"Sebentar lagi dalam waktu yang tidak lama kami akan mengeluarkan regulasi mengenai child online protection yang artinya melindungi anak di ruang digital. Kita ingin agar anak-anak kita bisa bertumbuh dengan konten-konten yang baik," umbar dia.

Budi Arie turut mendorong semua pihak, terutama dunia pendidikan, untuk terus berupaya meningkatkan literasi digital masyarakat.

“Kita perlu menyadari bahwa di era digital ini, kejahatan digital seringkali kita temukan. Untuk itu, penanaman kurikulum digital dengan tetap menekankan pada nilai-nilai positif, juga perlu ditingkatkan demi menghindari kemunculan pelaku kejahatan digital baru,” tandasnya.

Baca Juga: Netizen Ejek Program SMS Blast Kemenkominfo Lawan Judi Online: Kementerian Kocak!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI