Indonesia Peringkat Ke-4 Kesiapan Adopsi AI, Menkominfo: Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 16 Juni 2024 | 14:11 WIB
Indonesia Peringkat Ke-4 Kesiapan Adopsi AI, Menkominfo: Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, saat ditemui awak media di Istana Kepresidenan Jakarta. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut survei dari McKinsey Global di 2023, posisi Indonesia yang saat ini berada di peringkat ke-4 dalam hal indeks kesiapan adopsi AI.

Indonesia diprediksi bakal menyumbang PDB ASEAN sebesar 366 miliar dolar AS di 2030.

"Artificial Intelligence menjadi salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendorong kemajuan bangsa kita," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, dilansir dari laman Antara, Minggu (16/6/2024).

Dari survei itu juga didapatkan hasil 79 persen pelaku industri telah terekspos AI generatif.

Baca Juga: Kominfo Klarifikasi soal WhatsApp Lebih Berbahaya Daripada Starlink

Laporan tersebut juga menunjukkan 55 persen perusahaan global telah memanfaatkan AI sebagai solusi untuk bisnisnya.

Beberapa perusahaan tersebut bergerak di sektor layanan kesehatan, manufaktur, serta pendidikan.

Ilustrasi kecerdasan buatan (Artifial Intelligence/AI].
Ilustrasi kecerdasan buatan (Artifial Intelligence/AI].

Hal-hal tersebut memicu AI bisa ambil andil untuk berkontribusi pada perekonomian semakin besar.

Dalam proyeksi global, Budi menyebutkan AI bisa berkontribusi pada PDB global hingga 13 triliun dolar AS di 2030.

Dalam konteks kawasan Asia Tenggara, AI diproyeksi bakal berkontribusi pada PDB ASEAN sebesar 1 triliun dolar AS.

Baca Juga: 100 Juta Pelanggan Indosat Siap Nikmati Kecanggihan Layanan AI dari Google Cloud

Berkaca dari fakta-fakta tersebut, maka Menkominfo mengajak para pelaku industri usaha untuk tidak lupa dengan rutin mengasah keterampilannya dalam bidang AI serta dapat mengasah keterampilan untuk terus berpikir kritis.

"Baik melalui pelatihan keterampilan, maupun melalui platform pembelajaran online, workshop, dan kolaborasi antara lembaga pendidikan dan industri," kata Budi.

Dia juga mengajak para pelaku bisnis untuk bisa memanfaatkan kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) sebagai inovasi teknologi agar bisa meningkatkan usahanya sehingga dapat berkontribusi bagi perekonomian bangsa.

"Inovasi teknologi saat ini membuka peluang bagi Indonesia mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI