Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika masih mengkaji soal kebijakan baru Twitter atau X yang mengizinkan konten pornografi. Bahkan mereka siap melayangkan surat peringatan ke Elon Musk selaku pemilik media sosial tersebut.
"Ini kami langsung kaji. Ini mungkin kami surati dengan segera," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen APTIKA) Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Jumat (14/6/2024).
Pria yang akrab disapa Semmy ini menegaskan kalau Kominfo bisa memblokir Twitter akibat legalkan konten pornografi. Nasib Twitter diblokir pun akan ditentukan minggu depan.
"Pasti diblokir ini. Kalau sudah membolehkan kayak gini. Makanya kami pelajari intinya (kebijakan baru Twitter)," lanjut Semmy.
Baca Juga: Kominfo Ultimatum Telegram Buntut Judi Online, Minggu Depan Siap Diblokir
"Minggu depan kita konferensi pers khusus soal ini," tegasnya.
Semmy menjelaskan kalau Kominfo hanya bisa memblokir aplikasi X, bukan konten pornografi yang diunggah dari pemilik akun. Jika mau menghapus konten, Kominfo mesti bersurat langsung ke Twitter.
Menurutnya, Twitter memang menjadi media sosial paling banyak konten pornografi. Sejauh ini Kominfo juga sudah menurunkan (takedown) ratusan ribu konten pornografi.
"Jadi yang kami block ya X, enggak bisa saya block konten. Bagaimana memblokir konten? Kan bukan saya yang pemiliknya," papar Semmy.
Ia berujar kalau hal ini dilakukan sesuai prinsip demokrasi. Jika Kominfo bisa memblokir akun yang mengunggah konten pornografi, Semmy menilai kalau itu sama saja merendahkan nilai-nilai demokrasi.
Baca Juga: Makin Mirip TikTok, X Sembunyikan Cuitan di Kolom Likes
"Jadi dalam menerapkan ini semua kita juga berpegang teguh pada prinsip demokrasi. kalau enggak nanti sebelum kamu upload, saya bisa tahu duluan dong? Itu akan merendahkan nilai-nilai demokrasi kita," imbuhnya.
Lebih lanjut Semmy menegaskan apabila Twitter tidak patuh dengan aturan pornografi di Indonesia, maka aplikasi itu harus hengkang dari Tanah Air.
Ia juga mengatakan kalau pemblokiran Twitter ini justru jadi peluang untuk menciptakan aplikasi baru buatan anak bangsa.
"Jadi sekali lagi kalau X tidak comply ya X-nya ditutup. Penggunanya mohon maaf harus siap-siap migrasi saja ke yang lainnya. Atau paling enggak, mungkin bisa men-trigger kita untuk membuat sendiri, kan mumpung lowong nih," pungkasnya.
Konten pornografi kini legal di X
X atau yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter resmi memperbarui kebijakannya soal konten pornografi. Platform milik Elon Musk itu kini sudah mengizinkan pengguna untuk berbagi konten dewasa.
"Anda boleh membagikan konten telanjang atau seks dewasa yang diproduksi dan didistribusikan secara suka sama suka," tulis X dalam laman Pusat Bantuan, dikutip dari The Verge, Selasa (4/6/2024).
X menjelaskan, konten dewasa adalah materi apa pun yang diproduksi dan didistribusikan secara suka sama suka, yang menggambarkan ketelanjangan orang dewasa maupun aktivitas seks yang bersifat pornografi untuk menimbulkan gairah seksual.
Adapun jenis konten dewasa yang diizinkan muncul di X seperti foto telanjang bugil maupun sebagian. Misalnya, foto close-up alat kelamin, bokong, ataupun payudara.
Hal ini juga perilaku seksual eksplisit maupun tersirat seperti aktivitas seks maupun adegan seksual lainnya.
Bahkan X juga mengizinkan konten dewasa yang dihasilkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) berupa kartun, hentai, hingga anime.
Syaratnya, konten dewasa itu harus diberikan label dengan benar. Pengguna tidak boleh menampilkannya secara mencolok.
"Kami juga melarang konten yang mempromosikan eksploitasi, penolakan, objektifikasi, seksualitas, atau kekerasan terhadap anak di bawah umur, serta perilaku tidak senonoh," lanjut X.
X juga tidak mengizinkan konten dewasa muncul di tempat yang mudah terlihat seperti foto profil ataupun laman banner yang ada di dalam profil.
X akan bergabung dengan platform lain yang memperbolehkan konten dewasa seperti OnlyFans. Diketahui aplikasi itu menyediakan konten live streaming berupa seks maupun konten dewasa lain, asalkan pengguna berlangganan kepada kreator.