Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika melayangkan ultimatum ke aplikasi chat Telegram buntut konten judi online. Jika masih tidak diindahkan, Kominfo memastikan Telegram diblokir di Indonesia.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengungkapkan, kemarin pihaknya sudah melayangkan surat ke Telegram untuk klarifikasi soal konten judi online.
"Kami sudah panggil Telegram. Jadi kami kirim surat kedua untuk di-follow up," katanya dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Pria yang akrab disapa Semmy itu memberikan waktu seminggu ke Telegram untuk merespons ultimatum Kominfo. Jika tidak, aplikasi itu bakal diblokir di Indonesia.
Baca Juga: Riwayat Pendidikan Menko PMK Muhadjir Effendy, Disorot Usai Usul Korban Judi Online Dapat Bansos
"Kami kasih seminggu untuk merespons," katanya.
"Kalau yang ketiga kali, diblokir," tegasnya.
Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengancam bakal menutup Telegram. Pasalnya, aplikasi perpesanan itu tidak kooperatif soal pemberantasan judi online.
"Saya sebut saja di sini, tinggal Telegram yang tidak kooperatif," kata Budi Arie saat konferensi pers virtual yang disiarkan di YouTube Kominfo TV, dikutip Minggu (26/5/2024).
"Hanya Telegram yang tidak kooperatif. Platform yang sama sekali tidak kooperatif," lanjut dia.
Baca Juga: Pro Kontra Korban Judi Online Mau Dikasih Bansos: Boleh Aja, Asal...
Budi Arie menerangkan kalau platform lain seperti Google komitmen bekerja sama dengan Pemerintah RI untuk memberantas judi online. Sebab minggu depan, Kominfo dan perwakilan Google dijadwalkan melakukan pertemuan untuk mengatasi konten judi slot.
Ia menjelaskan, platform komputasi awan Google Cloud memiliki teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk melacak judi online yang ada di platform Google.
Lebih lanjut Budi Arie kembali menegaskan kalau saat ini muncul tren kalau pemain judi online mulai merambah ke Telegram.
Ia pun mengultimatum platform perpesanan milik Pavel Durov itu untuk kooperatif kepada pemerintah soal judi online. Jika tidak, Budi Arie pastikan Telegram diblokir di Indonesia.
"Dan sekarang ada tren, para judi online ini mainnya di Telegram. Karena itu saya peringatkan ke platform Telegram, jika tidak mau kooperatif untuk memberantas judi online ini pasti akan kami tutup," pungkasnya.