10 Tren AI di Tahun 2030: Bisa Asuh Anak hingga Prediksi Perceraian

Dicky Prastya Suara.Com
Jum'at, 14 Juni 2024 | 10:54 WIB
10 Tren AI di Tahun 2030: Bisa Asuh Anak hingga Prediksi Perceraian
Ilustrasi kecerdasan buatan (Artifial Intelligence/AI].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ericsson ConsumerLab membagikan riset bertajuk 10 Hot Consumer Trends 2030s - the AI-Powered Future. Survei ini mengulas tentang masa depan kecerdasan buatan atau artificial intelligence di tahun 2030-an.

Head of Ericsson Indonesia, Krishna Patil menyatakan, AI semakin populer dan manfaatnya semakin dirasakan di Indonesia. Data dari ConsumerLab menunjukkan bahwa AI akan memainkan peran yang lebih besar di masa depan.

"Teknologi AI sangat penting untuk evolusi jaringan karena kebutuhannya semakin berkembang, khususnya di area-area penggunaan layanan baru yang membutuhkan kinerja selalu aktif, keandalan tinggi, latensi rendah, dan keamanan tinggi," katanya dalam siaran pers, dikutip Jumat (14/6/2024).

Dalam riset yang melibatkan 6.500 orang di 13 kota dari seluruh dunia, mereka percaya kalau film yang dibintangi oleh kloningan teman, simulasi masa depan, asisten digital pribadi, hingga operasi kecantikan adalah beberapa cara yang dapat dilakukan AI di tahun 2030.

Baca Juga: Apple Ternyata Tak Bayar Royalti ke OpenAI Meski Pakai ChatGPT di iPhone

Para responden percaya bahwa sekitar 80 persen konsumen dapat menggunakan simulasi AI pada tahun 2030-an untuk mengambil keputusan yang mengubah hidup mereka, seperti membeli rumah atau saham, hingga untuk membuat perubahan gaya hidup berdasarkan simulasi kesehatan.

Para pengguna awal juga melihat AI memainkan peran utama dalam pengasuhan anak, untuk meningkatkan keterampilan anak-anak dan dalam hal ini AI dipercaya akan memainkan peran penting untuk mengamankan pekerjaan yang baik.

Berikut 10 tren AI di tahun 2030 menurut riset Ericsson:

1. Pembeli Buatan/Artificial Shoppers
80 persen dari responden percaya bahwa setiap orang akan memiliki asisten digital pribadi yang memberikan saran untuk semua kebutuhan belanja dan menyatakan bahwa ini akan memberikan dampak positif.

2. Fashion Generatif
Apakah tren fashion akan didikte oleh AI di masa depan atau apakah "100 persen buatan manusia" akan menjadi tren baru di tahun 2030? Menurut 6 dari 10 responden, di tahun 2030-an manusia akan menjalani operasi plastik untuk mendapatkan standar kecantikan yang dihasilkan oleh AI.

Baca Juga: Realme GT 6 Resmi Masuk Indonesia 20 Juni, Janjikan Banyak Fitur AI

3. Skenario Makhluk Hidup/Sentient Screenplays
Film yang dibuat secara generatif akan menampilkan teman kloningan AI. 68 persen memperkirakan kemampuan mengkloning AI untuk menjadi bagian dari cerita mereka.

4. Kembaran Digital Manusia
AI mengurangi ketidakpastian dengan mensimulasikan segala sesuatu dalam kehidupan sehari-hari. 50 persen orang percaya bahwa orang akan mensimulasikan pernikahan mereka untuk perubahan atau perceraian di masa depan.

5. Keturunan yang diprogram
Pengasuhan anak dengan bantuan AI dijanjikan dapat meringankan beban orang tua, tapi kekhawatiran tentang hilangnya empati manusia masih besar. 74 persen berpikir bahwa asisten AI dalam pengasuhan anak akan meningkatkan kemampuan teknis anak tetapi mengurangi kecerdasan kreatif dan emosional mereka.

6. Diperintah oleh AI
Teknologi AI yang digunakan secara publik dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, namun kemungkinan akan dihadapi oleh teknologi AI yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar. Sebanyak 72 persen orang percaya bahwa teknologi AI milik perusahaan-perusahaan tersebut akan lebih unggul daripada teknologi AI yang digunakan secara umum oleh masyarakat.

7. Karyawan yang Diberdayakan oleh AI
AI dapat meningkatkan performa kerja Anda, namun juga menghilangkan makna dari pekerjaan itu sendiri. 67 persen percaya bahwa AI akan diperlukan untuk mendapatkan posisi pekerjaan yang baik.

8. Ketidakteraturan Data
Regulasi atau kebebasan digital, masa depan konsumen akan bergantung pada siapa yang mengendalikan data. Sebanyak 75 persen meyakini bahwa regulasi baru akan memungkinkan warga untuk tidak ikut serta.

9. AI Berkembang Tanpa Kendali
AI yang lebih saling terhubung dapat mulai mengembangkan agenda mereka sendiri. 59 persen berpikir bahwa hidup berdampingan dengan AI di masa depan bisa menjadi sulit.

10. Pemegang Kunci/Key Keepers
Akankah pemegang kunci AI yang terhubung melindungi privasi atau meningkatkan ketergantungan di era digital? 7 dari 10 orang mengatakan bahwa tidak lagi perlu mengklik tombol, menggesekkan kartu identitas, atau mengingat login karena AI akan menanganinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI