Era 'baby boom' di Jepang pada tahun 1970-an menunjukkan kalau angka kelahiran warga mencapai lebih dari 2 juta orang tiap tahunnya. Namun untuk generasi muda Jepang saat ini, mereka justru kurang tertarik pada pernikahan dan membesarkan anak.
Alasan orang Jepang tidak minat berkeluarga kemungkinan adalah jam kerja yang panjang, jarang sosialisasi di luar jam kerja, hingga tingginya biaya untuk mengurus anak.
Namun Jepang bukan satu-satunya negara yang memiliki angka kelahiran rendah. Tetangganya, Korea Selatan, adalah negara dengan angka kelahiran terendah dengan 0,72 persen.
Akan tetapi, Jepang adalah negara dengan jumlah penduduk tua terbanyak di dunia setelah Monako. Makanya, mereka berupaya keras untuk mendorong kelahiran anak demi mencegah krisis demografi di masa depan.