Suara.com - Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau KADIN Indonesia meminta pemerintah untuk meminta kajian dan evaluasi mendalam terkait layanan Starlink milik Elon Musk yang baru saja resmi meluncur ke Indonesia.
Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi dan Informasi KADIN Indonesia, Firlie H. Ganinduto mendorong pemerintah untuk melakukan kajian terkait manfaat, dampak, hingga peluang Starlink.
"Kami juga mendorong agar pemerintah juga melakukan kajian dan evaluasi yang mendalam mengenai manfaat, dampak, serta peluang akan kehadiran internet berbasis satelit Starlink," kata Firlie dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (6/6/2024).
Firlie juga meminta pemerintah untuk melibatkan masukan serta rekomendasi dari para pelaku usaha hingga asosiasi.
Baca Juga: Pengusaha Lokal Ngeluh Bisnisnya Terancam Starlink, Luhut: Salahmu Tak Bisa Berkompetisi
Kendati begitu Kadin Indonesia melihat bahwa kehadiran internet berbasis Starlink milik perusahaan antariksa SpaceX ini dapat mempercepat penetrasi akses internet yang semakin tinggi di Indonesia.
Merujuk pada data APJII tahun 2023, tingkat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 78,19 persen dari total populasi, di mana 30,5% di antaranya berada pada daerah rural.
"Oleh karena itu, kami melihat bahwa kehadiran Starlink di Indonesia dapat membantu memberikan pemerataan akses internet bagi seluruh masyarakat hingga ke daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Indonesia," papar dia.
Selain itu, Firlie juga melihat dampak pada peningkatan pemerataan akses internet bagi seluruh masyarakat Indonesia yang mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan kolaboratif.
Sebagai contoh, bagi sektor kesehatan dan pendidikan, pemerataan akses internet bagi daerah terpencil memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik.
Baca Juga: Starlink Elon Musk Masuk Indonesia, Luhut: Sekarang Tak Perlu Ada BTS!
Firlie pun menyebut kalau dunia usaha juga melihat bahwa kehadiran Starlink dalam memberikan akses layanan internet di Indonesia akan mendorong lanskap ekonomi digital dan inovasi teknologi yang lebih kompetitif.
Menurutnya, ekonomi digital memainkan peran yang semakin penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, pada tahun 2022 ekonomi digital telah menyumbang 7,6% hingga 8,7% PDB Indonesia.
Bahkan pada tahun 2045 nanti, ekonomi digital diharapkan dapat menyumbang 20 persen dari PDB Indonesia.
Oleh karena itu, lanjutnya, inovasi dan perkembangan teknologi menjadi keniscayaan bagi Indonesia dalam mendorong pencapaian target tersebut.
"Kami melihat kehadiran berbagai perusahaan teknologi global juga membuka ruang kolaborasi bagi para pelaku usaha nasional, baik melalui transfer of technology, implementasi best practice, dan berbagai potensi kerja sama lain yang saling menguntungkan," pungkasnya.