Menkominfo pun Takut Ancaman AI, Diprediksi Bisa Gantikan Manusia

Dicky Prastya Suara.Com
Selasa, 04 Juni 2024 | 11:21 WIB
Menkominfo pun Takut Ancaman AI, Diprediksi Bisa Gantikan Manusia
Menkominfo Budi Arie Setiadi saat ditemui di acara Google yang digelar di Senayan, Jakarta, Senin (3/6/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengaku takut dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Ia bercerita, ancaman AI bisa menggantikan manusia bisa terjadi ketika teknologi itu memahami ilmu filsafat.

"Saya sering diskusi dengan teman-teman Kominfo, satu hal yang saya takut dari AI ini, ketika AI bisa berfilsafat. Ketika AI bisa berfilsafat, sudah enggak diperlukan lagi manusia," katanya dalam acara Google AI untuk Indonesia Emas 2045 di Senayan, Jakarta, Senin (3/6/2024).

Ia menilai kalau AI harus tetap menjaga manusia dan kemanusiaan. Sebab itu adalah bagian paling mendasar dari AI.

Baca Juga: Produser Tegaskan Film Beyond the Spider-Verse Tak akan Gunakan AI Art

Untuk mengantisipasi adanya risiko pemanfaatan AI, Budi Arie menyatakan berbagai organisasi internasional dan negara di dunia telah mulai menyusun tata kelola kecerdasan buatan.

Misalnya ada Singapore’s AI Verify di tahun 2020, China’s New AI Regulations tahun 2023, Brazil’s AI Bill on the use of AI tahun 2023, serta US Executive Order tahun 2023 yang bertujuan melindungi hak konsumen, mendorong inovasi, dan persaingan usaha.

“Ada UNESCO Recommendation on the Ethics of AI (2021) yang membahas etika pengembangan dan penggunaan AI berdasarkan prinsip keamanan, proporsionalitas, HAM, dan keberlanjutan di tahun 2024,” tuturnya.

Menkominfo menyatakan Indonesia juga menjadi salah satu negara sponsor PBB dalam menerapkan prinsip inklusivitas dan HAM dalam pengembangan AI.

“Melalui inisiatif Global Digital Compact (2024) dan UN General Assembly Resolution on AI on Seizing the Opportunities of Safe, Secure and Trustworthy Artificial Intelligence Systems for Sustainable Development,” jelasnya.

Baca Juga: Menkominfo Budi Arie: Menyedihkan, Baru 30% ASN yang Siap Transformasi Digital

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI