Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengaku prihatin dengan kondisi aparatur sipil negara (ASN) maupun pegawai negeri sipil (ASN). Sebab menurut penelitian terakhir Kominfo, baru 30 persen ASN yang melek digital.
"Penelitian terakhir kami agak menyedihkan, karena ASN Indonesia ini hanya 30 persen yang siap beradaptasi terhadap transformasi digital. Jadi masih banyak pekerjaan yang harus kami benahi," ungkapnya dalam acara Google AI untuk Indonesia Emas 2045 di Senayan, Jakarta, Senin (3/6/2024).
Budi Arie menilai, saat ini Indonesia berada pada titik penting di mana teknologi dimanfaatkan untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurutnya, visi Indonesia Emas 2045 yang sudah dicanangkan menjadikan Indonesia bangsa yang berdaulat, progresif, adil, dan makmur seperti yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Baca Juga: PNS Segera Cek Rekening, Gaji Ke-13 Mulai Dibayar Hari Ini
"Transformasi digital menjadi salah satu arah pembangunan dalam kerangka agenda transformasi ekonomi," lanjutnya.
Untuk mendukung dan merealisasikan agenda itu, Kementerian Kominfo telah meluncurkan Visi Indonesia Digital 2045 dengan infrastruktur digital sebagai pondasi utama yang menopang tiga arah pilar pembangunan Indonesia di bidang digital yakni ekonomi digital, pemerintah digital, dan masyarakat digital.
Ia menilai kemajuan tiga pilar ini harus bersamaan. Jadi tidak bisa saling menunggu salah satu, harus bersamaan.
Budi Arie berpandangan, panduan bagi pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan teknologi yang inklusif dan memberdayakan sangat penting untuk memajukan Visi Indonesia Emas 2045.
Ia menuturkan, transformasi digital berpotensi mendorong Indonesia keluar dari middle income trap. Adapun teknologi yang harus dioptimalkan untuk mendorong transformasi digital adalah AI.
Baca Juga: Pos Indonesia Angkut Barang ASN hingga Kementerian/Lembaga ke IKN
Budi berdalih, banyak perusahaan global yang telah menggunakan AI pada bisnis mereka, mulai dari layanan kesehatan, manufaktur, pertanian, ataupun pendidikan.
Maka dari itu, Menkominfo menekankan pentingnya warga Indonesia untuk membangun keterampplan AI dan kemampuan berpikir kritis, baik itu dari pelatihan keterampilan maupun platform pembelajaran online, workshop, hingga kolaborasi dengan lembaga pendidikan dan industri.