Suara.com - Riset terbaru Accenture mengungkapkan kalau teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sangat berpengaruh pada pekerjaan hingga tingkat ekonomi global.
Menurut penelitian Accenture, AI generatif memiliki potensi untuk memengaruhi 44 persen dari seluruh jam kerja di seluruh industri di Amerika Serikat.
Bahkan, teknologi AI memungkinkan peningkatan produktivitas di 900 jenis pekerjaan yang berbeda dan menciptakan setidaknya 8 triliun Dolar AS atau sekitar Rp 129.992 triliun nilai ekonomi global.
Country Managing Director Accenture Indonesia, Jayant Bhargava menyampaikan, teknologi yang memiliki sifat Human Centric seperti AI generatif akan dapat meningkatkan potensi SDM dan memberikan manfaat bagi bisnis dan masyarakat.
Baca Juga: HP Premium Realme GT6 Dipastikan Masuk Indonesia, Bawa Fitur AI
"Namun, untuk mewujudkan manfaat ini memerlukan pendekatan 'human by design' yang seimbang untuk memastikan penggunaan teknologi ini secara adil dan bertanggung jawab," katanya dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Adapun empat tren utama dalam laporan Technology Vision 2024 "Human by Design" adalah:
A Match Made in AI
Tren ini menyampaikan bahwa AI telah mencapai era baru, di mana pengelolaan data dapat membantu AI berpikir selayaknya manusia dan bahkan memiliki kreativitas.
AI kini mampu untuk memberikan respons yang dipersonalisasi dalam bentuk saran, rangkuman dari sekumpulan hasil, esai, gambar, atau bahkan karya seni alih-alih hanya menelusuri tumpukan hasil dari mesin pencarian.
Meet My Agent
Tren ini berfokus pada berbagai asisten AI yang membantu individu dan menjadi bagian dari satu ekosistem yang saling terhubung. Asisten-asisten ini tidak hanya membantu dan memberi saran kepada kita, tetapi juga mewakili kita untuk membuat keputusan baik di dunia fisik maupun digital.
Baca Juga: Fitur Baru WhatsApp Bantu Pengguna Membuat Gambar AI Lewat Chat
Dengan bekerja berdampingan, kehadiran asisten ini dapat melipatgandakan output kolektif dari para pekerja dan menghasilkan keuntungan yang sangat besar bagi perusahaan yang memilih untuk berpartisipasi.
96 persen eksekutif setuju bahwa memanfaatkan ekosistem asisten AI akan menjadi peluang yang signifikan bagi organisasi mereka dalam tiga tahun ke depan.
The Space We Need
Perkembangan teknologi memungkinkan terciptanya era baru yang menciptakan pengalaman interaktif dan imersif di dalam lingkungan yang sepenuhnya disimulasikan oleh komputer.
Hal ini dicapai dengan memperluas dunia fisik dua dimensi kita ke dalam lingkungan tiga dimensi baru yang diciptakan menggunakan komputasi spasial, metaverse, digital twins, dan teknologi AR/VR.
Tempat dan pengalaman baru ini akan memadukan dunia digital dan fisik sehingga mempertemukan kita dengan beragam pendekatan baru, mendorong inovasi, serta meningkatkan cara kita bekerja, hidup, dan belajar.
Di sektor ritel, 33 persen konsumen menyatakan bahwa saat ini mereka sudah tertarik atau mulai tertarik untuk menggunakan teknologi komputasi spasial untuk berbelanja.
Our Bodies Electronic
Penggunaan teknologi inovatif yang dapat digunakan atau ditanamkan ke diri kita, seperti wearables yang memiliki kemampuan AI, neuroteknologi penginderaan otak, serta pelacakan pandangan dan gerakan—dapat membuka pemahaman yang lebih baik mengenai diri, cara hidup, dan motivasi, serta menggunakan wawasan mendalam tersebut untuk meningkatkan cara kita bekerja dan berinteraksi.
94 persen eksekutif setuju bahwa teknologi antarmuka manusia akan memungkinkan kita memahami perilaku dan motivasi dengan lebih baik, sekaligus mengubah interaksi antara manusia dan mesin.
Lebih lanjut Jayant menilai AI juga pasti akan membentuk kembali dinamika kerja, meskipun otomatisasi pekerjaan yang menyeluruh kemungkinannya tidak terjadi. Sebaliknya, berbagai pekerjaan akan berkembang dan berubah seiring dengan penggunaan AI.
"Hal ini juga mendorong pentingnya pelatihan untuk menyelesaikan pekerjaan dan alur kerja kolaboratif antara manusia dan AI. Organisasi yang menerapkan pendekatan AI generatif yang berpusat pada manusia dan bertanggung jawab akan menghasilkan nilai ekonomi yang signifikan, sebagaimana dibuktikan oleh penelitian Accenture yang memproyeksikan tambahan nilai ekonomi global senilai $10,3 triliun,” jelasnya.