Suara.com - Perusahaan telekomunikasi Ericsson memperkirakan kalau internet 5G akan sangat berkontribusi dalam produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Menurut data GSMA, 5G diperkirakan bakal berkontribusi lebih dari 41 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 659 triliun terhadap PDB Indonesia dari tahun 2024-2030.
"5G akan memberdayakan Indonesia untuk mengembangkan potensi Industri 4.0 dan akan menjadi fondasi untuk mewujudkan agenda pemerintah menuju visi Indonesia Digital 2045," kata Krishna Patil selaku Head of Ericsson Indonesia di acara Ericsson Imagine Live 2024 yang digelar di Jakarta, Selasa (28/5/2024).
Ia menekankan peran infrastruktur 5G dalam mempercepat digitalisasi di Indonesia serta memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Juga: Perbandingan Spesifikasi Samsung Galaxy A55 5G vs Vivo V30 5G, Duel HP Rp 6 Jutaan
“Infrastruktur digital kuat dan mumpuni yang kami siapkan di Indonesia akan membantu menjembatani kesenjangan digital, menciptakan lapangan kerja, mendorong perekonomian, serta mentransformasi Indonesia secara digital,” ungkapnya.
Krishna Patil menjelaskan bahwa akses secara tepat waktu terhadap spektrum pita sedang yang terjangkau akan menjadi pendorong penting untuk mempercepat penyebaran 5G dan mendapatkan manfaat penuh dari konektivitas bagi Indonesia.
Ia turut menegaskan pentingnya mendapatkan kejelasan mengenai waktu untuk alokasi spektrum pita sedang dan persyaratan alokasi yang ramah investasi sebagai katalisator untuk mempercepat penyebaran 5G di Indonesia.
Sementara itu Direktur Penataan Sumber Daya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Denny Setiawan mengatakan, saat ini masyarakat Indonesia sudah menikmati layanan internet 5G. Meskipun saat ini jaringan tersebut masih terbatas.
"Sudah ada beberapa, tentunya, di masyarakat layanan 5g untuk pelanggan," katanya di sesi terpisah.
Baca Juga: Infinix Note 40 5G Meluncur Pakai Dimensity 7020, Dijual Rp 3 Jutaan
Denny menerangkan, internet 5G juga sudah dimanfaatkan oleh pelaku industri Tanah Air. Dicontohkan dia, industri yang menggunakan jaringan generasi kelima itu adalah sektor pertambangan seperti Freeport.
Kemudian ada juga layanan publik yang menggunakan internet 5G seperti di wilayah Batam.
"Walaupun ya memang masih belum terlalu masif," jelasnya.