Suara.com - Produsen ponsel asal Korea Selatan, Samsung dilaporkan mulai meningkatkan karyawan outsourcing di China. Hal itu dilakukan demi menambah produksi HP Samsung lewat perusahaan Tiongkok.
Peningkatan outsourcing karyawan China ini bakal menambah 25 persen produksi HP Samsung yang dibuat beberapa produsen perangkat asli atau original device manufacturers (ODM) dan joint device manufacturers (JDM) China tahun ini.
Alasan lain, Samsung ingin mengurangi biaya produksi ponsel dan tetap bisa bersaing di pasar HP murah, sebagaimana dikutip dari TechTimes, Senin (27/5/2024).
Samsung berencana meningkatkan produksinya melalui ODM dan JDM China dari 44 juta unit tahun lalu menjadi 67 juta unit. Peningkatan ini mewakili peningkatan substansial dari 6-7 persen dari total produksi Samsung yang dialihdayakan ke ODM hingga tahun 2019.
Baca Juga: 5 Drama China Tayang di WeTV pada Mei 2024, Beragam Genre!
Samsung juga menargetkan produksi 270 juta smartphone di tahun 2024, dengan unit yang dialihdayakan menyumbang 25 persen dari target produksi tersebut.
Adapun pabrik China yang akan memproduksi HP Samsung yakni Wingtech, Hwaqin, dan Longcheer. Wingtech akan berkontribusi 10-11 juta unit, Hwaqin 5 juta unit, dan Longcheer 3 juta unit.
Dengan memanfaatkan biaya produksi yang lebih rendah di Tiongkok, Samsung bertujuan untuk menghadirkan HP murah kepada pelanggannya di seluruh dunia.
Namun perubahan strategi ini menimbulkan kekhawatiran tentang berkurangnya kualitas dan desain HP Samsung.
Adapun ponsel yang terdampak kebijakan ini adalah HP Samsung Galaxy A03s. Perangkat yang dikenal dengan daya tahan baterai kini dikritik karena konstruksinya yang lebih murah dan kinerja lebih lambat.
Baca Juga: Daftar 37 HP Samsung Bisa Cicipi One UI 7 Berbasis Android 15, Wajib Update!
Untungnya, ponsel kelas premium seperti Samsung Galaxy S24 tetap diproduksi sendiri demi menjaga standar kualitas dan desain.
Berbeda dari Samsung, Apple justru pelan-pelan memindahkan produksi iPhone dari China selama beberapa tahun terakhir. Sebaliknya, mereka lebih memilih mendirikan pabrik baru di India dan Asia Tenggara.
Berdasarkan laporan dari firma riset Canalys, Samsung kini menjadi penguasa pangsa pasar ponsel di dunia untuk Q1 2024. Perusahaan asal Korea Selatan itu memiliki pangsa pasar 20 persen, sedangkan Apple di bawahnya dengan 16 persen.