Belanda dan Taiwan Akan Matikan Mesin Tercanggih di Dunia Jika China Menyerang

Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 26 Mei 2024 | 12:57 WIB
Belanda dan Taiwan Akan Matikan Mesin Tercanggih di Dunia Jika China Menyerang
Belanda dan Taiwan akan mematikan mesin tercanggih di dunia jika China memutuskan untuk menginvasi Taiwan. [Dok ASML]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belanda dan Taiwan mengeklaim memiliki kemampuan mematikan mesin paling canggih di dunia jika Beijing memutuskan untuk menginvasi Taiwan.

Kemampuan rahasia ini dimiliki oleh dua raksasa semikonduktor: ASML dari Belanda dan TSMC asal Taiwan, demikian diwartakan Bloomberg pada pekan ini.

Sebelumnya para petinggi di Washington mengaku khawatir jika China menginvasi Taiwan dan merampas teknologi-teknologi semikonduktor tercanggih di dunia yang memang dikembangkan di negara kecil tersebut.

Menjawab kerisauan ini ASML dan TSMC mengatakan keduanya punya kemampuan untuk mematikan mesin-mesin tersebut dari jarak jauh jika terjadi perang akibat invasi China.

Baca Juga: Gempa Taiwan Mengganggu Produksi Chip TSMC, Harga Diprediksi Bakal Naik

ASML memproduksi salah satu komponen paling penting dalam proses pembuatan semikonduktor, yakni mesin ultraviolet ekstrem yang dinamai EUV. Sementara TSMC adalah pengguna terbesar EUV.

EUV bekerja dengan cara memanfaatkan gelombang cahaya berfrekuensi tinggi untuk mencetak transistor mikrocip terkecil di dunia, yang digunakan untuk memproduksi cip-cip yang kini dipakai pada ponsel, laptop hingga senjata-senjata paling canggih di dunia.

Berukuran setara sebuah bus kota, EUV harus terus-menerus dirawat dan diupdate. Karenanya, ASML memiliki kemampuan untuk mengakses setiap mesin EUV buatannya di dunia dan bisa mematikan mesin tersebut dari jauh.

ASML adalah satu-satunya perusahaan di dunia yang bisa memproduksi EUV. Harganya sangat fantastis, yakni 200 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,48 triliun per unit.

Sejak pertama kali dibuat ada 2016, ASML sudah mengirim sekitar 200 mesin EUV ke pelanggan di luar China. Sebagian besar dibeli oleh TSMC.

Baca Juga: Cerita Sri Wahyuni Basuki Jadi Pakar Chip Semikonduktor Sensor di Jerman

Amerika Serikat dan para sekutunya sebelumnya berkali-kali memperingatkan ASML untuk berhati-hati, agar mesin tersebut tidak jatuh ke tangan yang salah. Belanda sendiri sudah melarang ASML untuk menjual EUV ke China untuk membantu Amerika Serikat memenangkan perang teknologi mikrocip.

Demi Amerika Serikat pula mulai tahun ini Belanda melarang ASML mengekspor mesin-mesin produsen cip ke negara lain. ASML pada tahun lalu sudah membatalkan pengiriman mesin-mesinnya ke para pelanggan di China.

Meski demikian, penting dicatat bahwa beberapa perusahaan China sudah memiliki mesin cetak lawas buatan ASML. Huawei misalnya mengoperasikan mesin cetak ASLM dan menggunakan mesin tersebut untuk memproduksi ponsel-ponsel canggih pesaing iPhone dari Apple.

Ketegangan meningkat pada pekan ini setelah China melakukan latihan perang di sekeliling Taiwan, setelah Lai Ching te dilantik sebagai presiden negara tersebut.

Beijing menganggap Taiwan sebagai salah satu wilayahnya yang membangkang. Sementara Taipe, yang disokong Amerika Serikat dan Barat, menyebut Taiwan sebagai negara merdeka.

Taiwan sendiri penting bagi perekonomian dunia, karena sekitar 90 persen cip global diproduksi di negara tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI