Suara.com - Apple melakukan pemotongan harga yang signifikan pada jajaran iPhone 15 di China.
Langkah ini dilakukan mengingat penjualan iPhone 15 dinilai lesu di China daratan.
Pengecer online besar seperti JD.com dan platform Tmall Alibaba menawarkan ponsel ini dengan harga terendah.
Baca Juga: Bug iOS 17.5 Hadirkan Foto Lama yang Terhapus, Picu Kekhawatiran Pengguna
Baca Juga: Bocoran iPhone SE 4, HP Murah dari Apple
Misalnya, iPhone 15 Pro Max 256 GB tingkat atas kini dihargai 7.949 yuan atau sekitar Rp17,62 juta di platform tersebut.
Harga itu merupakan pengurangan besar sebesar 2.050 yuan (Rp4,54 juta) atau sebesar 20 persen dari harga peluncuran awal September 2023 sebesar 9.999 yuan (Rp22,16 juta).
IPhone 15 128 GB dasar juga mengalami penurunan harga sebesar 23 persen, dari 5.999 yuan (Rp13,3 juta) menjadi 4.599 yuan (Rp10,19 juta).
Diskon hanya tersedia di platform e-commerce besar di China.
Apple diyakini akan menawarkan diskon agresif tersebut untuk menghidupkan kembali minat masyarakat China terhadap produk andalan mereka.
Baca Juga: Apple Makin Terjungkal dari Merek HP China
Bagi mereka yang belum mengetahuinya, penjualan iPhone di China Raya (termasuk China daratan, Hong Kong, dan Taiwan) turun sebesar 8 persen menjadi 16,4 miliar Dolar AS (Rp363,5 miliar) pada kuartal bulan Maret.
Strategi diskon Apple yang tidak biasa di pasar online China dimulai pada Januari lalu.
Baca Juga: Penjualan Keseluruhan Menurun, iPhone 15 Pro Max Malah Jadi HP Terlaris di Kuartal Pertama 2024
Hal ini terjadi setelah beberapa pabrikan China seperti Xiaomi dan Honor memangkas harga ponsel mereka baik di pasar online maupun offline.
Jadi di bulan yang sama, Apple sendiri menawarkan diskon hingga 800 yuan (Rp1,77 juta) di toko online daratannya untuk iPhone, iPad, MacBook, AirPods, dan Apple Watches.
Menurut firma riset pasar Counterpoint, pangsa pasar Apple di pasar ponsel pintar China daratan menyusut menjadi 15,7 persen pada kuartal Maret, turun dari 20,2 persen pada tahun sebelumnya.
Penurunan tersebut menempatkan mereka di belakang Vivo (pangsa 17,4 persen) dan Honor (pangsa 16,1 persen).
Huawei, dengan kesuksesan kembalinya handset 5G yang menampilkan Mate 60 Pro, memperoleh pangsa pasar 15,5 persen pada periode yang sama.
Terlepas dari kekhawatiran tersebut, diskon pada iPhone mungkin memberikan beberapa hasil positif bagi Apple.
Data yang diterbitkan oleh Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China awal bulan ini menunjukkan bahwa pengiriman ponsel pintar bermerek asing di China tumbuh 12 persen dibandingkan Maret 2023.
Meskipun akademi tersebut tidak menyebutkan mereknya secara spesifik, Apple biasanya mendominasi penjualan ponsel asing di China daratan.