Ada Apa pada 21 Mei? Sejarah Lahirnya Hari Reformasi Nasional

Selasa, 21 Mei 2024 | 07:16 WIB
Ada Apa pada 21 Mei? Sejarah Lahirnya Hari Reformasi Nasional
Foto Arsip: Mahasiswa meluber hingga ke kubah Grahasabha Paripurna ketika menggelar unjuk rasa yang menuntut reformasi menyeluruh, Selasa (19/5/1998). [ANTARA FOTO/SAPTONO]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 21 Mei menjadi salah satu tanggal bersejarah di Indonesia. Itu diperingati sebagai Hari Reformasi Nasional yang menjadi pengingat atas peristiwa 1998 dan lengsernya Presiden Soeharto setelah berkuasa selama 32 tahun.

Sejarah Hari Reformasi Nasional 21 Mei ditetapkan dari tanggal mundurnya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998. Peristiwa itu menjadi penanda berakhirnya masa oder baru yang berganti ke reformasi.

Tahun 1998 pun menjadi salah satu momen bersejarah bagi bangsa Indonesia karena dipenuhi dengan konflik dan kericuhan, mulai dari aksi demo besar-besaran, kasus penculikan para aktivis, hingga tragedi Trisakti.

Kala itu, berbagai lapisan masyarakt menyuarakan ketidakpuasan terhadap pemerintah, khususnya para mahasiswa, yang pada akhirnya mendesak reformasi guna membawa perubahan yang lebih baik.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Game Musik Android yang Seru dan Berbeda

Foto Arsip: Sekitar 40 buah bangkai mobil milik salah satu showroom mobil di Jl. Ciledug Raya, Tangerang, Jawa Barat, tergeletak di jalan, Jumat (15/5/1998) setelah dibakar massa pada Kamis (14/5/1998) malam. Puluhan bangkai mobil sampai Jumat siang masih tergeletak di jalan.  [ANTARA FOTO/Hadiyanto]
Foto Arsip: Sekitar 40 buah bangkai mobil milik salah satu showroom mobil di Jl. Ciledug Raya, Tangerang, Jawa Barat, tergeletak di jalan, Jumat (15/5/1998) setelah dibakar massa pada Kamis (14/5/1998) malam. Puluhan bangkai mobil sampai Jumat siang masih tergeletak di jalan. [ANTARA FOTO/Hadiyanto]

Peristiwa tersebut membuat ribuan mahasiswa mengorganisir demonstrasi secara masif, yang kini dikenal sebagai Gerakan Reformasi.

Pemerintahan Soeharto semakin disorot setelah Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 yang menyebabkan empat mahasiswa Trisakti tertembak mati. Tak sampai di sana, itu pun memicu Kerusuhan Mei 1998 sehari setelahnya.

Gerakan mahasiswa meluas hampir di seluruh Indonesia. Para mahasiswa berhasil menguasai gedung DPR RI dan menyerukan agar Presiden Soeharto lengser dari jabatannya. Kemudian pada 21 Mei 1998, Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dan menyerahkan kekuasaan kepada Wakil Presiden B.J. Habibie.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI