Diuji Coba di Puskesmas Terpencil, Kecepatan Internet Starlink Tembus 313 Mbps!

Dicky Prastya Suara.Com
Senin, 20 Mei 2024 | 16:39 WIB
Diuji Coba di Puskesmas Terpencil, Kecepatan Internet Starlink Tembus 313 Mbps!
Ilustrasi Satelit Starlink Elon Musk. [Twitter/X Starlink]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menguji coba kecepatan internet Starlink di beberapa puskesmas. Hasilnya, produk milik Elon Musk itu bisa menghasilkan kecepatan hingga 313 Mbps.

Dalam siaran yang ditampilkan di YouTube, internet Starlink ini diuji coba di Puskesmas Pembantu (Pustu) Sumerta Kelod Denpasar, Pustu Bungbungan Klungkung, dan Puskesmas Tabarfane Kepulauan Aru Maluku.

Perwakilan Pustu Bungbungan Klungkung mengakui kalau kecepatan internet Starlink di sana bisa tembus hingga 313 Mbps. Sementara di Puskesmas Tabarfane, kecepatan internetnya bisa mencapai 269 Mbps.

Uji coba ini merupakan kerja sama Kemenkes dengan SpaceX yang memungkinkan internet Starlink menjangkau seluruh puskesmas di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).

Baca Juga: Cara Berlangganan Starlink, Sudah Resmi Masuk ke Indonesia!

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, uji coba koneksi internet Starlink telah berlangsung dengan baik. Berdasarkan video yang ditampilkan di layar, layanan internet Starlink membantu antar-fasyankes primer di daerah terhubung dengan baik.

Ia menambahkan, koneksi internet Starlink juga membantu proses pencatatan data imunisasi, skrining penyakit tidak menular (PTM), serta penimbangan balita secara digital di Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) dapat dilakukan dengan cepat.

Dari hasil uji coba ini, Menkes Budi optimistis ke depan pelayanan kesehatan di seluruh puskesmas dan pustu dapat dapat saling terhubung, sehingga layanan yang diberikan antara fasyankes di kota dan daerah terpencil dan terluar memiliki kualitas sama dengan daerah lain.

“Kita memang memiliki 10.000 Puskesmas yang sekarang kita digitalisasi, agar layanan-layanan yang sebelumnya tidak bisa disampaikan di Puskesmas, yang sulit diakses oleh masyarakat, dengan adanya Starlink jadi bisa diakses, sehingga layanannya tidak jauh berbeda dengan wilayah perkotaan,” katanya, dikutip dari siaran pers Kemenkes, Senin (20/5/2024).

Sementara itu Chief of DTO Kemenkes, Setiaji mengatakan, penguatan konektivitas internet akan membuat akses layanan kesehatan menjadi lebih inklusif, artinya dapat menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.

Baca Juga: Kemenkes Ungkap Anggaran Internet Starlink Berasal dari Bantuan Operasional Kesehatan

“Saat ini (layanan kesehatan) banyak dinikmati di wilayah perkotaan, isunya terkait akses internet, sehingga nanti masyarakat khususnya yang ada di remote area bisa menggunakan akses internet untuk mendapatkan layanan kesehatan seperti telemedicine,” kata Setiaji

CEO Starlink Elon Musk, yang turut hadir dalam uji coba ini, mengaku senang telah membawa teknologi internet Starlink ke Indonesia. Menurutnya, keberadaan Starlink akan memberikan banyak manfaat konkret bagi Indonesia, khususnya menghubungkan pulau-pulau terpencil dengan akses internet.

“Saya menekankan bahwa koneksi internet sangat penting, karena dapat membantu banyak hal,” jelas Elon.

Lebih lanjut Kemenkes mengungkapkan kalau anggaran untuk berlangganan dan pengadaan infrastruktur internet Starlink oleh puskesmas tidak menggunakan anggaran dari Kemenkes.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, anggaran tersebut berasal dari Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di bawah Dana Alokasi Khusus (DAK) yang ditransfer pemerintah pusat ke pemerintah daerah setiap tahunnya.

"Biaya untuk berlangganan dan pengadaan infrastruktur Starlink oleh puskesmas tidak menggunakan anggaran Kemenkes, tetapi menggunakan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di bawah Dana Alokasi Khusus (DAK) yang ditransfer pemerintah pusat ke pemerintah daerah setiap tahunnya," kata Nadia dalam siaran pers Kemenkes, Senin (20/5/2024).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI