Suara.com - Firma riset International Data Corporation (IDC) merilis laporan pangsa pasar ponsel Indonesia untuk kuartal pertama atau Q1 2024 periode Januari hingga Maret.
Analis Riset IDC Indonesia, Vanessa Aurelia menyatakan, pasar ponsel Indonesia tumbuh tajam menjadi 10 juta unit, sebagaimana dilansir dari siaran pers IDC, Kamis (16/5/2024).
Pertumbuhan pangsa pasar ponsel ini meningkat 27,4 persen dari tahun lalu atau year over year (YoY). Jika dihitung dari kuartal sebelumnya atau quarter over quarter (QoQ), angkanya naik hingga 11,5 persen.
Vanessa menyebut kalau faktor utama dari peningkatan ini yakni berkat diskon Ramadhan. Sebab di kuartal sebelumnya, pengiriman ponsel di Indonesia justru rendah.
Baca Juga: Xiaomi Anjlok, Ini Dia Penguasa Pangsa Pasar Ponsel Indonesia Awal 2024
"Setelah pengiriman yang rendah selama beberapa kuartal, para vendor menambah persediaan di saluran-saluran tersebut, sehingga menyiapkan panggung untuk pertumbuhan yang kuat di Q1 2024," kata Vanessa.
Kelas HP mahal dengan harga di atas 600 Dolar AS (Rp 9,5 juta) tumbuh signifikan di Q1 2024 dengan 12,9 persen YoY. Segmen ini dikuasai oleh Apple.
Begitu pula dengan kelas menengah atau mid-range dengan rentang harga 200 Dolar AS hingga 600 Dolar AS (sekitar Rp 3,1 juta hingga Rp Rp 9,5 juta).
Segmen ini memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 73,4 persen YoY. Faktornya berkat beberapa brand seperti Apple, Samsung, Vivo, hingga Xiaomi.
Ponsel kelas murah dengan harga di bawah 200 Dolar AS (Rp 3,1 juta) juga tumbuh sebesar 17,8 persen. Segmen ini dikuasai oleh Transsion, perusahaan induk Infinix, Tecno, dan Itel.
Baca Juga: Daftar Diskon 6.6 Shopee: Gratis Ongkir hingga Hadiah Rp 6 Miliar
Harga Jual Rata-Rata atau Average Selling Price (ASP) pun relatif stabil karena tumbuh 1,6 persen YoY, dengan angka 215 Dolar AS atau R[ 3,4 juta di Q1 2024.
Pasar HP 5G pun ikut meningkat signifikan dengan market share 28,2 persen, dari yang awalnya 17,6 persen di Q1 2023.
Menurut Vanessa, pertumbuhan HP 5G ini didorong oleh banyaknya vendor yang kini memperluas portofolio ponsel mereka. Pertumbuhan 5G pada kuartal ini sebagian besar didorong oleh Oppo, Vivo, dan Xiaomi, tapi penguasanya tetap Samsung.
Namun ASP HP 5G turun 21,3 persen YoY dan 23,4 persen QoQ dengan angka mencapai 469 Dolar AS atau Rp 7,4 juta di Q1 2024.
Lebih lanjut Vanessa menyebut kalau para brand ini bakal melanjutkan momentum peningkatan pasar ponsel dengan memperluas channel, diskon, hingga menggencarkan strategi pemasaran.
Tapi para perusahaan ponsel juga menghadapi hambatan seperti peningkatan biaya produksi dan komponen, melemahnya nilai Rupiah, hingga situasi geopolitik.