Suara.com - NTT Data mengumumkan pembangunan data center terbaru di Indonesia yang diberi nama Pusat Data Jakarta 2 Annex (JKT2A). Fasilitas ini ditargetkan selesai awal tahun 2026 mendatang.
CEO dan Presiden Global Data Centers NTT DATA, Doug Adams menyampaikan, JKT2A dirancang untuk memenuhi kebutuhan hyperscalers dan korporasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
"Pembangunan JKT2A merupakan bagian dari rencana investasi NTT DATA senilai lebih dari USD 10 miliar untuk mengembangkan pusat data mulai tahun 2023 hingga 2027 di pasar-pasar utama di seluruh dunia," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Adams menyampaikan, Data Center Jakarta 2A akan memiliki kapasitas sebesar 12MW beban IT kritis dan berlokasi di pusat Jakarta, sekitar 20 km dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Fasilitas JKT2A yang berlantai tujuh ini mencakup sistem pendinginan udara, langkah-langkah keamanan fisik kokoh, dan beberapa sumber daya listrik untuk memastikan keandalan maksimum.
Kompleks JKT2 juga memiliki jaringan yang luas dengan koneksi ke lebih dari 150 penyedia layanan telekomunikasi, penyedia layanan internet, penyedia serat optik, serta menampung cloud edges utama dan layanan keuangan, termasuk payment gateways yang berbasis digital.
Bahkan, kompleks ini memiliki beberapa koneksi serat langsung ke Pusat Data Jakarta 3 yang lebih besar di Bekasi, Jawa Barat.
Kompleks pusat data ini akan memiliki opsi energi terbarukan 100 persen untuk kliennya, sejalan dengan pencapaian target emisi bersih NTT DATA, termasuk memperoleh 100 persen energi terbarukan pada tahun 2030.
"Kami siap menyediakan desain fasilitas yang fleksibel agar klien dapat mencapai tujuan bisnis mereka. Kami berkomitmen menyediakan kecukupan kapasitas data untuk mendukung ekonomi digital Indonesia," lanjut dia.
Baca Juga: Polrestabes Makassar Tangkap Pelaku Pencurian Perangkat di Data Center XL Axiata
Dari segi konektivitas jaringan, JKT2A akan mencakup berbagai jaringan seperti Global IP Network (GIN) NTT, JKT-IX yang menyediakan pertukaran internet terbesar di Indonesia, APRICOT Submarine Cable, dan koneksi langsung dengan layanan cloud publik utama. Dengan kebijakan carrier-neutral, klien dapat memperoleh keuntungan dari berbagai layanan jaringan.