5 Tanda Bahaya yang Harus Dihindari saat Mengunduh Aplikasi

Rabu, 15 Mei 2024 | 10:45 WIB
5 Tanda Bahaya yang Harus Dihindari saat Mengunduh Aplikasi
Ilustrasi aplikasi ponsel. (Chakraborty/Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap pengguna HP pasti mengunduh aplikasi di ponsel. Namun, pengguna tetap harus berhati-hati ketika mengunduh aplikasi dan mengetahui tanda bahaya yang ada.

Meskipun perusahaan seperti Apple dan Google menambahkan cara baru untuk menghentikan aplikasi melacak pengguna di iOS dan Android, tetap penting untuk memperhatikan setiap kali pengguna memasang aplikasi.

Berikut ini beberapa tanda bahaya yang harus diperhatikan sebelum mengunduh aplikasi:

1. Jangan mengunduh dari toko aplikasi pihak ketiga

Baca Juga: 18 HP Android Lama yang Kebagian Fitur Circle to Search

Salah satu cara termudah untuk tetap aman saat mengunduh aplikasi seluler adalah dengan tetap menggunakan toko aplikasi resmi seperti Google Play Store dan App Store.

Meskipun aplikasi berbahaya atau tidak aman terkadang lolos, Apple dan Google menghapusnya dengan cepat. Selain itu, toko aplikasi pihak pertama semakin meningkatkan keamanan pengguna.

Google Play Protect memindai perangkat dan aplikasi untuk mencari aktivitas yang merugikan. Google Play Store bahkan menyembunyikan aplikasi yang belum diperbarui selama bertahun-tahun sehingga mungkin mengalami kerentanan keamanan.

Jika pengguna harus menggunakan toko aplikasi pihak ketiga, pastikan untuk menggunakan situs terkemuka seperti Amazon App Store atau Samsung Galaxy Store.

2. Periksa kerumitan kebijakan privasi atau persyaratan layanan aplikasi

Baca Juga: 10 HP dengan Kamera Terbaik Terbaru Mei 2024, iPhone Kalah Telak dari Merek Ini

Pengguna harus mempelajari perjanjian persyaratan layanan atau kebijakan privasi setiap aplikasi sebelum mengetuk "Accept".

Jangan menginstal aplikasi yang memiliki persyaratan layanan atau kebijakan privasi yang tidak jelas. Kebijakan yang menginginkan kesepakatan implisit atau persetujuan implisit dapat menimbulkan tanda bahaya.

3. Aplikasi dimonetisasi dengan mengumpulkan dan menjual data

Memonetisasi aplikasi dengan iklan adalah hal yang lumrah. Seringkali, aplikasi yang didukung iklan tetap gratis. Namun iklan dalam aplikasi biasanya berarti aplikasi mendapat untung dengan menjual data pengguna.

Mengumpulkan informasi tertentu yang diperlukan memang sangat membantu, seperti memantau kerusakan aplikasi untuk tujuan memperbaiki bug.

Tetapi, mengumpulkan banyak informasi yang dijual kepada pengiklan pihak ketiga adalah hal yang berbahaya. Oleh karena itu, periksa apa yang tertulis dalam perjanjian kebijakan tentang pengumpulan data sebelum mengunduh aplikasi.

Ilustrasi aplikasi di hp. (Unsplash.com/ William Hook)
Ilustrasi aplikasi di HP. (Unsplash.com/ William Hook)

4. Periksa review

Sebelum mengunduh aplikasi, periksa review atau ulasan yang ditulis oleh pengguna lain. Jika sebagian besar aplikasi memiliki peringkat rendah, aplikasi tersebut mungkin bermasalah atau bereputasi buruk.

Apa pun pilihannya, peringkat yang buruk akan membuat pengguna berpikir dua kali sebelum menginstal perangkat lunak.

5. Aplikasi meminta izin yang tidak diperlukan

Permintaan izin aplikasi juga bisa menentukan apakah aplikasi tersebut berbahaya atau tidak.

Sebagai contoh, aplikasi kalkulator tidak memerlukan akses ke mikrofon atau data lokasi. Sementara itu, aplikasi kencan yang memerlukan data lokasi pengguna adalah hal yang logis untuk membuat pencocokan geografis.

Meminta izin yang tidak perlu tanpa mengizinkan pengguna memilih untuk tidak ikut serta dapat menandakan aktivitas jahat, seperti aplikasi yang mengakses data sensitif seperti log panggilan atau koneksi WiFi.

Tanda bahaya yang tercantum di atas harus diperhatikan oleh pengguna jika tidak ingin kecolongan mengunduh aplikasi jahat di HP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI