Suara.com - Pengguna Twitter atau X di Indonesia sudah bisa menggunakan Grok. Grok sendiri menawarkan hal yang lebih manusiawi dan menyenangkan ketimbang AI yang lain.
Dari pantauan Suara.com, pengguna Twitter sudah bisa menemukan tab menu bertuliskan "Grok". Tab menu ini akan muncul di tampilan sidebar Twitter, satu deret dengan menu Home, Notifications, Messages, Profile, dan lain sebagainya.
Tapi sebenarnya, apa itu Grok dan bagaimana cara kerjanya?
Grok adalah chatbot AI yang dikembangkan oleh perusahaan Elon Musk, xAI. Grok mampu menghasilkan teks dan terlibat dalam percakapan dengan pengguna, mirip dengan ChatGPT dan alat lainnya.
Namun, Grok tidak seperti chatbot lainnya. Sebab chatbot ini dapat mengakses informasi secara real-time melalui X (sebelumnya Twitter) dan diprogram untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang tegang dan provokatif dengan jawaban yang jenaka dan “berani”.
Grok pada dasarnya adalah jawaban Musk terhadap ChatGPT, yang pembuatnya (OpenAI) ia dirikan bersama pada tahun 2015 tetapi keluar pada tahun 2018 setelah dilaporkan adanya perebutan kekuasaan dengan CEO yang sekarang, Sam Altman.
Musk sejak itu mengutuk ChatGPT karena terlalu condong ke kiri dan berbahaya. Menurut Musk, xAI dimaksudkan untuk menjadi pesaing langsung OpenAI, dengan chatbot Grok-nya tidak hanya berfungsi sebagai mitra “ anti-bangun ” ChatGPT, tetapi juga menampilkan kemungkinan-kemungkinan baru dalam ruang AI generatif yang lebih besar .
Cara Kerja Grok
Grok merupakan teknologi percakapan yang dilatih menggunakan tumpukan teknologi khusus berdasarkan sistem manajemen perangkat lunak Kubernetesm kerangka pembelajaran mesin JAX, dan bahasa pengkodean Rust.
Baca Juga: Apa Itu Viggle AI dan Bagaimana Cara Pakainya?
Semua teknologi ini membantu xAI untuk bisa mengembangkan Grok lebih cepat dan lebih efisien dibandingkan chatbot lainnya.