Daftar Aplikasi Berbahaya di HP Xiaomi, Bisa Curi Data Sensitif!

Dicky Prastya Suara.Com
Rabu, 08 Mei 2024 | 19:21 WIB
Daftar Aplikasi Berbahaya di HP Xiaomi, Bisa Curi Data Sensitif!
Redmi Note 13 Pro Plus 5G edisi Xiaomi Fan Festival (XFF) dikenalkan ke Indonesia pada Kamis (18/4/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah laporan dari Oversecured menemukan beberapa aplikasi berbahaya di HP Xiaomi. Bahkan aplikasi itu bisa menimbulkan kerentanan berupa pencurian data pribadi.

Berdasarkan laporan itu, total ada 12 aplikasi Xiaomi yang diduga memiliki celah kerentanan. Jika berhasil dieksploitasi hacker, celah ini memungkinkan kebocoran data pribadi hingga perangkatnya bisa dikendalikan dari jarak jauh.

Celah ini ditemukan dalam HP Xiaomi yang memiliki sistem operasi MIUI maupun HyperOS. Untuk yang belum tahu, HyperOS adalah sistem operasi baru Xiaomi pengganti MIUI.

Menariknya, beberapa celah kerentanan itu berasal dari patching aplikasi AOSP (Android Open Source Project) milik Xiaomi, sebagaimana dilansir dari Gizmochina, Rabu (8/5/2024).

Baca Juga: Bug Berbahaya Ditemukan di HP Xiaomi, Efek HyperOS?

Berikut daftar aplikasi berbahaya di HP Xiaomi:

  1. Gallery (com.miui.gallery)
  2. GetApps (com.xiaomi.mipicks)
  3. Mi Video (com.miui.videoplayer)
  4. MIUI Bluetooth (com.xiaomi.bluetooth)
  5. Phone Services (com.android.phone)
  6. Print Spooler (com.android.printspooler)
  7. Security (com.miui.securitycenter)
  8. Security Core Component (com.miui.securitycore)
  9. Settings (com.android.settings)
  10. ShareMe (com.xiaomi.midrop)
  11. System Tracing (com.android.traceur)
  12. Xiaomi Cloud (com.miui.cloudservice)

Perlu diketahui pula kalau semua sistem aplikasi memang tidak sepenuhnya kebal terhadap celah kerentanan. Namun Xiaomi juga harus menanggapi secara serius soal ini.

Maka dari itu, Xiaomi disarankan untuk memperbaikinya secepat mungkin. Mereka didorong untuk melakukan audit keamanan rutin, patch update tepat waktu, hingga transparan ke pengguna soal pembaruan keamanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI