Jokowi Kaget Indonesia Cuma Sumbang 2 Komponen di Produk Apple

Dicky Prastya Suara.Com
Selasa, 07 Mei 2024 | 13:41 WIB
Jokowi Kaget Indonesia Cuma Sumbang 2 Komponen di Produk Apple
Presiden Joko Widodo - Jokowi saat ditemui di Tapos, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bercerita soal aktivitasnya menyambut dua petinggi perusahaan teknologi di Indonesia yang terjadi dalam sebulan terakhir.

Diketahui Jokowi sudah dikunjungi CEO Apple Tim Cook pada 20 April 2024. Lalu pada 30 April 2024, Jokowi didatangi CEO Microsoft Satya Nadella.

"Dalam satu bulan terakhir saya dikunjungi dua CEO dari perusahaan teknologi global, yaitu bapak Tim Cook dari Apple kemudian bapak Satya Nadella dari Microsoft," kata Jokowi saat konferensi pers di Tapos, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024).

Dari dua kunjungan itu, Jokowi mengaku terus mengupayakan agar Indonesia tak hanya jadi sekadar penonton ataupun pasar di ranah teknologi. Ia menegaskan kalau Indonesia harus menjadi pemain atau produsen.

Baca Juga: Sambut Positif Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Jokowi Singgung Adanya Dukungan Investasi

"Dari dua kunjungan itu saya menekankan terus, ini saya tekankan terus hal yang sama, bahwa kita tidak boleh hanya menjadi penonton. Kita tidak boleh hanya menjadi pasar, dan kita harus jadi pemain, menjadi produsen," beber dia.

Ia meminta masyarakat Indonesia untuk hati-hati dan waspada terhadap produksi perangkat digital yang berkembang pesat. Jokowi tak menampik kalau produk teknologi baru itu memang menawarkan kemudahan dan kecepatan hingga membuat pekerjaan lebih efisien.

iPhone 15 Pro Max. [Unsplash/Amanz]
iPhone 15 Pro Max. [Unsplash/Amanz]

Hanya saja Jokowi menyayangkan kalau perangkat teknologi dan alat komunikasi di Indonesia didominasi barang-barang impor. Menurutnya, nilai defisit perdagangan sektor ini hampir 2,1 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 33 miliar.

"Tapi sayangnya, ini sayangnya, perangkat teknologi dan alat komunikasi yang kita pakai masih didominasi barang-barang impor, dan nilai defisit perdagangan sektor ini hampir 2,1 miliar Dollar AS, lebih dari Rp 30 triliun," paparnya.

Jokowi melanjutkan, permohonan uji perangkat pun masih didominasi barang impor. Menurut data yang dia peroleh, perangkat buatan China di Indonesia mencakup 3.046 unit.

Baca Juga: Bamsoet Usul Wacana Presidential Club Dijadikan Forum Dewan Pertimbangan Agung

Sementara perangkat milik Indonesia yang ada di data permohonan uji coba itu hanyalah 632 perangkat.

Selain itu, Jokowi juga menerima laporan kalau Indonesia hanya mampu menyumbang dua dari total 320 supplier perangkat Apple di dunia. Mirisnya, Indonesia justru paling kecil dari negara-negara Asia Tenggara lain.

Jokowi memaparkan, jumlah supplier Apple di Filipina ada 17, Malaysia 19 supplier, Thailand 24 supplier, dan Vietnam 72 supplier.

Padahal, lanjutnya, Indonesia adalah negara dengan Produk Domestik Bruto (Gross domestic product) dengan persentase 46 persen di ASEAN.

"Padahal kalau di ASEAN, GDP kita paling besar. 46 persen GDP ASEAN itu ada di Indonesia, tapi untuk supplier kita tadi hanya dua," katanya.

"Kenapa kita diam? kenapa bapak ibu diam semuanya? Kaget? Memprihatinkan. Tapi inilah pekerjaan besar yang harus kita kejar. negara lain bisa dapat puluhan kita hanya dapat dua," lanjutnya lagi sembari berinteraksi ke para hadirin.

Lebih lanjut Jokowi menegaskan kalau Indonesia harus meningkatkan kemampuan industri teknologi lokal. Ia berpesan agar warga tidak boleh hanya sekadar pengguna teknologi.

"Kita tidak ingin menjadi pasarnya mereka. Kita ingin menjadi pemain kunci dalam rantai pasokan teknologi global, dan tentu saja ini harus ada keberanian, harus ada terobosan-terobosan yang kami lakukan," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI