Suara.com - CEO Microsoft Satya Nadella melontarkan pujian setinggi langit ke Indonesia. Ia memprediksi kalau pengembang aplikasi di Indonesia bisa tembus ke lima besar dunia.
Nadella menerangkan kalau saat ini lebih dari 3,1 juta developer di Indonesia menggunakan GitHub, platform pengembangan software milik Microsoft.
Angka ini menjadikan Indonesia sebagai rumah bagi komunitas developer GitHub terbesar ketiga di kawasan Asia Pasifik, setelah India dan China.
"Di Indonesia kami melihat pertumbuhan yang luar biasa. Dalam beberapa tahun terakhir kami telah melihat pertumbuhan dua kali lipat pada pengembang perangkat lunak," kata Nadella di acara Microsoft Build: AI Day yang digelar di JCC, Jakarta, Selasa (30/4/2024) kemarin.
Baca Juga: Cara Print Dokumen Microsoft Word agar Tidak Terpotong
"Saya rasa Indonesia akan berada di posisi di dunia pada 2026," lanjut dia.
Ia melanjutkan, Indonesia juga merupakan salah satu kelompok dengan pertumbuhan developer tercepat di Asia Pasifik dengan peningkatan jumlah developer di GitHub mencapai 31 persen dari tahun ke tahun (year-on-year) pada tahun 2023.
Selain itu, Indonesia juga menyaksikan pertumbuhan jumlah proyek AI generatif publik di platform GitHub hingga 213 persen dari tahun ke tahun pada tahun 2023.
Microsoft investasi Rp 27,6 triliun di Indonesia
Microsoft mengumumkan bakal investasi 1,7 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 27,6 triliun di Indonesia. Rencananya, investasi ini dilakukan selama empat tahun.
CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan kalau investasi ini digunakan untuk infrastruktur komputasi awan (cloud) dan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Indonesia.
Baca Juga: Kontak Tidak Muncul di WhatsApp? Ini 5 Solusinya!
"Ini merupakan investasi tunggal terbesar dalam 29 tahun sejarah Microsoft di Indonesia," kata Nadella saat konferensi pers di acara Microsoft Build: AI Day yang digelar di JCC, Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Menurutnya, investasi Microsoft ini akan memberikan kesempatan pelatihan keterampilan AI bagi 840.000 orang Indonesia. Biaya ini juga menjadi upaya perusahaan untuk mendukung komunitas developer dalam negeri.
Nadella melanjutkan, inisiatif-inisiatif ini akan membantu mencapai visi Indonesia Emas 2045 Pemerintah Indonesia, yang bertujuan mentransformasi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi global.
"Generasi baru AI ini mengubah cara hidup dan bekerja setiap orang di mana pun, termasuk di Indonesia," katanya.
"Investasi yang kami umumkan hari ini, yang mencakup infrastruktur digital, keterampilan, dan dukungan bagi para developer, akan membantu Indonesia untuk terus melaju di era baru ini," sambungnya lagi.
Investasi infrastruktur digital ini merupakan kelanjutan dari inisiatif Berdayakan Indonesia yang Microsoft umumkan pada Februari 2021, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi inklusif. Termasuk di dalam inisiatif tersebut yaitu rencana untuk mendirikan wilayah datacenter pertama perusahaan di Indonesia.
Investasi ini juga memungkinkan Microsoft untuk memenuhi permintaan terhadap layanan komputasi awan (cloud computing services) di Indonesia yang terus meningkat.
Hal ini juga akan memungkinkan Indonesia untuk memanfaatkan peluang ekonomi dan produktivitas signifikan, yang dihadirkan oleh teknologi AI terbaru.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kearney, teknologi AI dapat menyumbang hampir 1 triliun Dolar AS terhadap produk domestik bruto (PDB) Asia Tenggara pada tahun 2030. Indonesia sendiri diproyeksikan menyerap 366 miliar Dolar AS dari jumlah tersebut.