Wamenkominfo Ajak Permias Ikut Ambil Bagian Ekonomi Digital Nasional

Dicky Prastya Suara.Com
Selasa, 30 April 2024 | 15:10 WIB
Wamenkominfo Ajak Permias Ikut Ambil Bagian Ekonomi Digital Nasional
Wamenkominfo Nezar Patria (tengah). [Dok. Kominfo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengajak Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (Permias) untuk bersiap dan aktif menjadi bagian dalam memanfaatkan ekonomi digital nasional.

Menurutnya, Pemerintah saat ini berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional.

"Jadi, hari ini kita bertemu dengan rekan-rekan dari Permias di Seattle, berdiskusi tentang pertumbuhan ekonomi digital dan ini terkait dengan Visi Indonesia Digital 2045,” ungkapnya usai pertemuan bersama Permias Seattle, di Seattle, Amerika Serikat, Minggu (28/04/2024) waktu setempat, dikutip dari siaran pers Kominfo.

Ekonomi digital Indonesia diprediksi memiliki prospek yang sangat baik dan akan terus tumbuh. Pasalnya, berbagai laporan menunjukkan kalau tren proyeksi kenaikan nilai ekonomi digital nasional pada tahun 2030 mencapai sekitar 210 miliar hingga 360 miliar Dolar AS. 

Baca Juga: Permintaan Jokowi ke CEO Microsoft: Investasi Pusat Riset hingga Bantu IKN

Sementara itu proyeksi kontribusi pengembangan talenta digital nasional bisa setara dengan 303,4 miliar Dolar AS.

Wamenkominfo Nezar Patria mengungkapkan, kontribusi pertumbuhan ekonomi digital nasional Indonesia meningkat sebesar 6,2 persen tiap tahun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Bahkan pada tahun 2045 mencapai 20,5 persen.

Nezar menilai, upaya mewujudkan Indonesia Emas di 2045 tidak bisa mengabaikan perkembangan lanskap global. Sebab saat ini pertumbuhan ekonomi digital cukup agresif, sehingga membuka peluang bagi Indonesia menjadi pemain yang penting di Asia Tenggara.

“Pada tahun 2030, Indonesia diproyeksikan membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital. Bersama Permias Seattle, kita mendiskusikan bagaimana perkembangan industri digital yang ada di sini, Amerika Serikat, khususnya di Seattle sebagai salah satu pusat pertumbuhan industri dan teknologi,” beber dia.

Nezar menyebut, mahasiswa Indonesia-AS yang ada di Seattle berasal dari ragam studi yang berbeda. Pada umumnya mereka menekuni bidang Science Technology, Electrical and Computer Engineering, hingga Mathematics. 

Baca Juga: Kominfo Ungkap Cara Agar Tak Kena Tipu Pinjol di Internet, Bakal Gandeng OJK Buat Literasi Digital

Ada juga yang berfokus pada studi Operations and Supply Chain Management and Information Systems, serta Financial Support Services.

“Tentu saja ilmu yang dipelajari itu penting sekali untuk mendukung suatu kolaborasi di tingkat global untuk pengembangan talenta digital," imbuhnya.

Wamenkominfo mengaku senang bisa bertemu dengan perwakilan Permias dari berbagai generasi, antara lain Ketua Permias Tahun 1986 Adron Yusuf serta Ketua Permias saat ini Luis Endrika Umbupaty. 

Bahkan Wamen Nezar Patria berharap adanya peningkatkan kolaborasi antara pelajar, profesional dan diaspora Indonesia yang ada di Seattle.

“Ini bisa terus ditingkatkan dengan rekan-rekan yang berada di tanah air, khususnya untuk generasi muda. Mereka yang sedang membangun perusahaan rintisan di Indonesia bisa menimba ilmu dan bertukar pikiran maupun pengalaman untuk berkontribusi memajukan ekonomi digital di tahun 2030 nanti bisa tercapai,” tuturnya.

Usai mendengar pemaparan mengenai peluang ekonomi digital di Indonesia, Luis Endrika Umbupaty menyatakan tak segan untuk mengajak pelajar Indonesia yang tengah mengenyam pendidikan di Amerika Serikat, khususnya Seattle, untuk kembali pulang ke Tanah Air.

“Saya mengajak rekan-rekan Permias untuk mengisi pasar di Indonesia. Kami senang bisa bertemu dengan Bapak Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria untuk berdiskusi memajukan Indonesia," katanya.

"Saya mewakili rekan-rekan Permias Seattle, sangat senang bisa berdiskusi dengan Pemerintah Indonesia seputar perkembangan teknologi digital. Dengan perkembangan yang ada di Indonesia, dapat membuka banyak lapangan pekerjaan di masa depan,” lanjutnya lagi. 

Luis mengisahkan tantangan bagi anak muda yang melanjutkan kuliah di Seattle. Salah satu kunci dalam merebut sukses dengan memperkaya keahlian diri. 

“Misalnya, menguasai bahasa Inggris untuk berkomunikasi dan mencari tahu tentang sistem pendidikan yang berlaku di Amerika Serikat. Jadi, kita harus melakukan seberapa penyesuaian seperti mencari tahu terlebih dahulu mengenai cara mendaftar kuliah di sini, kelas kuliah di kampus yang dituju bagaimana prosesnya, dan sebagainya,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI