Luhut Pastikan Ada Insentif ke Microsoft usai Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Dicky Prastya Suara.Com
Selasa, 30 April 2024 | 14:28 WIB
Luhut Pastikan Ada Insentif ke Microsoft usai Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia
CEO Microsoft Satya Nadella di acara Microsoft Build: AI Day yang digelar di JCC, Jakarta, Selasa (30/4/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan Microsoft tidak akan menyesal sudah investasi 1,7 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 27,6 triliun di Indonesia.

"Saya pikir jika Anda berinvestasi di Indonesia, Microsoft, Anda tidak akan menyesal," kata Luhut saat di acara Microsoft Build: AI Day yang digelar di JCC, Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Ia bahkan berani menjamin memberikan insentif kepada Microsoft. Luhut berkelakar kalau insentif ini akan sama dengan apa yang didapatkan Microsoft dari negara lain.

"Saya janjikan, insentif apa pun yang anda dapatkan di mana pun, anda bisa mendapatkannya di sini," lanjut dia.

Baca Juga: Gaji Bos Microsoft Satya Nadella Setara Bekerja 666 Tahun Gaji UMR Jakarta

Tak hanya itu, Luhut juga sudah membicarakan insentif ini ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jadi Microsoft hanya tinggal berdiskusi lebih lanjut soal alokasi dana investasi.

"Saya sudah bilang, di depan Presiden, kirimkan tim Anda untuk mengunjungi kami dan kami dapat mendiskusikan secara rinci tentang investasi Anda di Indonesia, dan kami akan dengan senang hati mengakomodasinya," ajak Luhut.

Luhut pun menyinggung soal insentif yang juga ada di negara pesaing seperti Thailand hingga India. Menurutnya, insentif yang ada di negara tersebut juga bisa diterapkan di Indonesia, bahkan lebih.

Ia berdalih kalau investor seperti Microsoft tidak boleh diberikan rintangan besar di Indonesia. Sebab kebijakan itu bisa menyulitkan Indonesia untuk bersaing dengan negara lain.

"Kita tidak akan bisa bersaing jika kita memberikan rintangan yang besar, banyak rintangan kepada investor di Indonesia. Kami tidak ingin melakukan itu, saya berjanji kepada Anda," pungkasnya.

Baca Juga: Momen Luhut Naik Mobil Taktis Disopiri Danjen Kopassus Dan Dikawal Sang Menantu

Microsoft investasi Rp 27,6 T ke Indonesia

Microsoft mengumumkan bakal investasi 1,7 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 27,6 triliun di Indonesia. Rencananya, investasi ini dilakukan selama empat tahun. 

CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan kalau investasi ini digunakan untuk infrastruktur komputasi awan (cloud) dan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Indonesia. 

"Ini merupakan investasi tunggal terbesar dalam 29 tahun sejarah Microsoft di Indonesia," kata Nadella saat konferensi pers di acara Microsoft Build: AI Day yang digelar di JCC, Jakarta, Selasa (30/4/2024). 

Menurutnya, investasi Microsoft ini akan memberikan kesempatan pelatihan keterampilan AI bagi 840.000 orang Indonesia. Biaya ini juga menjadi upaya perusahaan untuk mendukung komunitas developer dalam negeri. 

Nadella melanjutkan, inisiatif-inisiatif ini akan membantu mencapai visi Indonesia Emas 2045 Pemerintah Indonesia, yang bertujuan mentransformasi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi global.

"Generasi baru AI ini mengubah cara hidup dan bekerja setiap orang di mana pun, termasuk di Indonesia," katanya. 

"Investasi yang kami umumkan hari ini, yang mencakup infrastruktur digital, keterampiln, dan dukungan bagi para developer, akan membantu Indonesia untuk terus melaju di era baru ini," sambungnya lagi. 

Investasi infrastruktur digital ini merupakan kelanjutan dari inisiatif Berdayakan Indonesia yang Microsoft umumkan pada Februari 2021, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi inklusif. Termasuk di dalam inisiatif tersebut yaitu rencana untuk mendirikan wilayah data center pertama perusahaan di Indonesia. 

Investasi ini juga memungkinkan Microsoft untuk memenuhi permintaan terhadap layanan komputasi awan (cloud computing services) di Indonesia yang terus meningkat. 

Hal ini juga akan memungkinkan Indonesia untuk memanfaatkan peluang ekonomi dan produktivitas signifikan, yang dihadirkan oleh teknologi AI terbaru. 

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kearney, teknologi AI dapat menyumbang hampir 1 triliun Dolar AS terhadap produk domestik bruto (PDB) Asia Tenggara pada tahun 2030. Indonesia sendiri diproyeksikan menyerap 366 miliar Dolar AS dari jumlah tersebut. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI