Suara.com - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) berhasil mengawali tahun 2024 dengan kinerja solid karena berhasil mencetak kenaikan blended ARPU (average revenue per user) tertinggi hingga saat ini.
Disebutkan, peningkatan ARPU menjadi Rp44.000 yang disebabkan penggunaan layanan sehingga trafik meningkat sebesar 3,2 persen dibandingkan Q4 2023 serta 18 persen dibandingkan Q1 2023.
Selain itu, total jumlah pelanggan berkualitas meningkat dari Q4 2023, yaitu menjadi sebanyak 57,6 juta.
Baca Juga: Starlink Siap Masuk Indonesia, Ini Kata XL Axiata
Baca Juga: Nokia Memperkuat Jaringan 5G XL Axiata di Indonesia
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, periode kuartal pertama (Q1) 2024 tahun ini sangat spesial karena perusahaan berhasil meraih pendapatan data yang positif dibandingkan kuartal sebelumnya (Q4 2023) setelah di beberapa tahun terakhir kuartal pertama biasanya datar saja.
"Pertumbuhan pendapatan data di kuartal ini tidak terlepas dari keberhasilan kami mempertahankan harga layanan ditengah semaraknya momentum Pemilihan Umum serta Ramadan sehingga bisa meningkatkan trafik data," ucapnya dalam keterangan resminya, Selasa (30/4/2024).
Total biaya operasional berkurang hingga 8 persen dibandingkan Q4 2023.
Penurunan biaya operasional yang signifikan ada pada beban penjualan dan pemasaran (sales and marketing) dan biaya infrastruktur.
Penurunan beban penjualan dan pemasaran juga didorong oleh peningkatan penggunaan sarana digital aplikasi MyXL dan AXISnet.
Baca Juga: Starlink Siap Masuk Indonesia, Ini Kata XL Axiata
Hingga akhir Maret 2024, kedua aplikasi tersebut memiliki total pengguna aktif per bulannya hingga sebanyak 30,3 juta.
Peningkatan jumlah pengguna aktif per bulan myXL dan AXISnet ini mencapai 99 persen dalam periode dua tahun terakhir.
Baca Juga: Libur Lebaran Trafik Data XL Axiata Meningkat, Kenaikan Tertinggi Terjadi di Wilayah Ini
Peningkatan kinerja XL Axiata di sepanjang tiga bulan pertama 2024 juga tidak terlepas dari semakin meningkatnya kinerja layanan konvergensi.
Pada layanan konvergensi, selama periode Q1 2024, jaringan konvergensi sudah menjangkau 102 kota/kabupaten dengan tingkat penetrasi konvergensi mencapai 79 persen dan total jumlah pelanggan mencapai 252 ribu.
Artinya, permintaan terus meningkat terhadap produk FMC XL Satu.
Terkait layanan konvergensi, perseroan juga masih menjalankan proses Transformasi Struktural, termasuk rencana pengalihan sekitar 750 ribu pelanggan Link Net ke XL Axiata sebagai ServeCo.
Ke depannya, hal ini akan membuka peluang untuk meningkatkan cross selling sehingga dapat memperbesar dan mempercepat layanan Fixed Mobile Convergence (FMC).
Kemudian perseroan juga dapat meningkatkan sinergi dengan Link Net sebagai FibreCo sehingga bisa lebih efisien dan cepat dapat merespon kebutuhan pasar fixed broadband.
Dari sisi infrastruktur, XL Axiata juga masih membangun jaringan di sepanjang tiga bulan pertama 2024.
Karena itu, jumlah BTS meningkat 9,6 persen YoY menjadi total 163.106 unit, termasuk 107.906 unit BTS 4G, dengan tingkat keterhubungan dengan jaringan fiber optik mencapai 62 persen (fiberized).
Secara teknis, fiberisasi merupakan upaya modernisasi jaringan dengan cara menghubungkan BTS melalui jalur fiber, termasuk melakukan regenerasi perangkat-perangkat BTS.
Contohnya adalah dengan mengganti perangkat yang selama ini menggunakan microwave menjadi perangkat fiber.
Baca Juga: Jaringan di Tiga Jalur Utama Penyeberangan Laut Diperkuat selama Libur Lebaran
Fiberisasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas jaringan data dan sebagai persiapan implementasi 5G di masa mendatang.