Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengaku terus mengupayakan pemberantasan judi online di Indonesia. Namun ia blak-blakan kalau itu adalah tantangan yang berat.
Menkominfo beralasan kalau upaya menghadapi judi slot adalah tantangan berat karena banyak pelaku atau bandar judi online bersembunyi di luar negeri.
"Judi online itu kan borderless, lintas negara, servernya bisa ada di mana-mana. Kalau judi offline lebih gampang mengaturnya. Kalau judi online kan susah, kita kayak menghadapi hantu," kata Budi Arie, dikutip dari siaran pers Kominfo, Minggu (28/4/2024).
Ia mengungkapkan kalau bandar judi online kini semakin kreatif dengan membuat situs baru dan melakukan peretasan (hack) pada situs-situs pemerintah.
Maka dari itu, Pemerintah terus berupaya untuk berkomunikasi dengan negara-negara tetangga yang melegalkan perjudian agar mencegahnya untuk tidak masuk ke Indonesia.
"Walau pun di sana legal, jangan imbasnya di sini dong," timpal Budi Arie.
Menkominfo melanjutkan, semua upaya ini dilakukan untuk melindungi rakyat dari judi online. Musababnya, banyak rakyat kecil yang terjerat judi online karena hal tersebut adalah cara instan untuk menjadi kaya.
"Rakyat kecil harus kita lindungi karena mereka salah menafsirkan judi dalam kehidupan mereka. Mereka menjadikan judi impian mereka. Enggak ada orang kaya karena judi, itu mimpi yang salah," bebernya.
Lebih lanjut Budi Arie mengungkapkan kalau masyarakat ekonomi rendah adalah kelompok yang paling terdampak judi online di Indonesia.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Tangkap Bos Judi Online di Depok, Omzet Ditaksir Capai Rp 30 Miliar
"Yang taruhannya 200, 500 rupiah, sekali main paling habis 5 ribu, 10 ribu, itu dulu kita lindungi," jelasnya.