TikTok Lebih Pilih Diblokir Daripada Dijual ke Amerika

Dicky Prastya Suara.Com
Minggu, 28 April 2024 | 15:10 WIB
TikTok Lebih Pilih Diblokir Daripada Dijual ke Amerika
Ilustrasi tiktok. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - ByteDance dilaporkan lebih memilih TikTok diblokir di Amerika Serikat ketimbang menjualnya. Hal ini sebagai respons dari Undang-Undang baru yang diteken Presiden AS Joe Biden awal pekan ini.

Diketahui UU baru itu mengancam aplikasi asing yang dianggap membahayakan AS. Nah TikTok yang berasal dari China ini dianggap sebagai platform yang menjadi ancaman keamanan nasional.

UU baru ini juga memberikan opsi lain TikTok tidak diblokir, yakni menjualnya dari China ke perusahaan non China. TikTok pun tidak tinggal diam dan memutuskan untuk melawan Pemerintah AS di pengadilan.

Tapi jika mereka gagal di ranah hukum, ByteDance lebih memilih TikTok diblokir di AS ketimbang menjualnya. Hal ini diungkap oleh empat narasumber anonim yang mengetahui keputusan tersebut.

Baca Juga: Menlu AS Tuduh China 'Cawe-cawe' Pemilu Amerika Serikat: Kami Ada Buktinya

Mereka beralasan kalau ByteDance ingin menjaga algoritma TikTok sehingga aplikasi itu tidak akan dijual, sebagaimana dilansir dari Android Authority, Minggu (28/4/2024).

Algoritma TikTok sendiri diatur sedemikian rupa untuk menyajikan konten yang sesuai minat pengguna. Algoritma inilah yang membuat TikTok terus menerus dipakai selama mungkin.

Alasan lain ByteDance ogah jual TikTok yakni pendapatan aplikasi dari Amerika Serikat ternyata tidak sebanyak yang diperkirakan. Jika TikTok diblokir di AS, dampaknya dinilai tidak akan signifikan untuk pendapatan perusahaan.

Kendati begitu TikTok masih diberikan waktu hingga sembilan bulan sebelum akhirnya diblokir. Jadi pengacara TikTok kemungkinan bakal melawan Pemerintah Biden di pengadilan nanti.

Baca Juga: Ramengvrl Gelar Tur di China Mulai 30 April, Siap Go International?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI