Lonjakan ini melambungkan Huawei ke posisi keempat dalam pangsa pasar, menguasai 15,5 persen pasar.
Baca Juga: 3 Rahasia Hapus Foto di iPhone Tanpa Kehilangan dari iCloud
Selain itu, lemahnya permintaan terhadap perangkat Apple turut berkontribusi terhadap penurunan tersebut.
Meskipun ada upaya untuk menarik konsumen dengan kampanye diskon dan subsidi hingga 1.300 yuan atau sekitar Rp2,91 juta, Apple berjuang mempertahankan pijakannya di pasar China yang kompetitif.
Ke depan, ada tanda-tanda potensi perbaikan bagi Apple pada kuartal kedua (Q2) tahun 2024.
Analis di Counterpoint Research menyarankan kemungkinan pergeseran momentum untuk iPhone, didorong oleh pengenalan pilihan warna baru dan inisiatif penjualan yang agresif.
Semua perhatian kini tertuju pada laporan pendapatan Apple yang akan datang pada 2 Mei mendatang, di mana investor mengantisipasi wawasan mengenai strategi perusahaan untuk mengatasi tantangan di China.
Kemampuan Apple untuk beradaptasi dan berinovasi akan sangat penting dalam menavigasi lanskap dinamis pasar smartphone China.
![Ilustrasi logo Apple. [Unsplash/Paras Kapoor]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/10/25/28212-ilustrasi-logo-apple.jpg)
Ketahanan dan keputusan strategis perusahaan akan dipantau oleh para pengamat industri dan konsumen.
Baca Juga: Dijual Rp 50 Jutaan, Apple Vision Pro Ternyata Tak Laku