Suara.com - Militer Korea Selatan sedang mempertimbangkan larangan penggunaan iPhone untuk para tentara angkatan darat, laut, maupun udara. Kebijakan ini muncul usai seluruh anggota melakukan pertemuan besar.
Kebijakan ini bermula dari kekhawatiran soal potensi kebocoran informasi pribadi para prajurit melalui rekaman suara. Bahkan dokumen internal angkatan udara mulai melarang anggotanya memakai iPhone.
"Membawa iPhone akan dilarang sepenuhnya," tulis dokumen itu, dikutip dari Sammobile, Selasa (23/4/2024).
Meski belum resmi, militer Korea Selatan disebut masih meninjau dugaan tersebut untuk menentukan apakah kebijakan ini bakal diperluas ke seluruh anggota.
Baca Juga: Survei Latihan Berujung Maut, Tentara AS Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang
Apabila kebijakan ini berlaku, maka 500.000 personel militer Korea Selatan akan dilarang menggunakan iPhone.
Sebenarnya para militer Korsel ini tidak khawatir dengan fitur bawaan iPhone yang dikenal paling aman ketimbang Android. Mereka lebih menyorot soal kebijakan Apple yang tidak membatasi aplikasi buatannya.
Korea Selatan sendiri memiliki aplikasi bernama National Defense Mobile Security. Ini adalah platform yang wajib dipasang (instal) oleh seluruh personel militer di sana.
Saat diaktifkan, aplikasi itu akan membatasi banyak fitur smartphone seperti kamera, Wifi, mikrofon, hotspot, dan lain-lain. Namun Apple tidak memperbolehkan aplikasi itu membatasi fitur di iPhone, selain kamera.
Jadi aplikasi National Defense Mobile Security tidak bisa membatasi akses untuk USB, mikrofon, hotspot, dan fitur iPhone lainnya. Mereka menganggap kebijakan Apple itu bakal berdampak pada kebocoran data pribadi.
Baca Juga: 2 Alasan Korsel memang Momok Menakutkan buat Timnas Indonesia U-23
Aplikasi keamanan ini dirilis oleh Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan di tahun 2013 silam. Platform ini dibuat untuk mengurangi risiko kebocoran informasi rahasia dari kantor militer.
Awalnya aplikasi ini hanya diwajibkan bagi perwira dan pejabat publik yang bekerja di kementerian. Namun platform itu telah diperluas ke seluruh personel militer Korsel.
Kendati begitu para tentara Korsel ini masih diperbolehkan menggunakan Android karena tidak membatasi akses aplikasinya seperti iPhone.