Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengakui kalau internet 5G masih terbatas di Indonesia. Alasannya, pengembangan jaringan 5G saat ini memang masih tergantung permintaan konsumen.
"5G ini basisnya demand, market-nya dulu, kebutuhan," kata Budi Arie saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2024).
Menkominfo pun bertanya balik apakah masyarakat memang sudah membutuhkan 5G. Ia menilai kalau saat ini permintaan 5G masih kecil.
"Kalian sudah butuh 5G? Tapi kan masih terbatas yang butuh 5G," lanjut dia.
Budi Arie menilai kalau kehadiran internet 5G tak sekadar untuk faktor kecepatan, tetapi juga memerlukan permintaan. Ia menganggap kalau saat ini masyarakat cukup menggunakan 4G apabila hanya dipakai untuk menonton YouTube.
"5G itu bukan soal kecepatan saja, tetapi demand-nya membutuhkan kecepatan internet yang memadai. Sementara kamu masih sukanya cuma YouTube doang. 4G saja sudah cukup," beber dia.
"Jadi memang harus ada demand, permintaan yang cukup untuk mendorong percepatan penggunaan 5G," lanjutnya.
Ia pun tak menampik kalau Indonesia harus memiliki internet cepat. Maka dari itu dia ingin kecepatan internet Indonesia bisa tembus 100 Mbps.
"Sekarang kan sudah merasa cepat, di Jakarta sudah 100 Mbps sudah happy. Kita kan tahu sadar harus meningkatkan terus kecepatan internet kita," timpal dia.
Baca Juga: Akun Instagram dan Youtube Sandra Dewi Lenyap, Sengaja Hilangkan Jejak?
Untuk menambah kecepatan internet Indonesia, Menkominfo memastikan pihaknya sudah menyiapkan insentif 5G kepada para operator seluler. Dengan begitu penyelenggaraan internet 5G bisa makin luas di Indonesia.