Alasan Investasi Apple di Indonesia Cuma Rp 1,6 Triliun, Padahal di Vietnam Bisa Rp 257 T

Dicky Prastya Suara.Com
Jum'at, 19 April 2024 | 17:50 WIB
Alasan Investasi Apple di Indonesia Cuma Rp 1,6 Triliun, Padahal di Vietnam Bisa Rp 257 T
Presiden Joko Widodo (kanan) dengan CEO Apple, Tim Cook berbincang-bincang saat menggelar pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/4/2024). [Handout / PRESIDEN PALACE / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menjelaskan kenapa nilai investasi Apple di Indonesia hanya Rp 1,6 triliun, beda jauh dari Vietnam yang tembus 15,84 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 257 triliun.

Menkominfo mengklaim kalau investasi manufaktur di Vietnam dibantu dengan kebijakan berupa tax holiday atau insentif pajak. Bahkan keringanan ini berlaku panjang hingga 50 tahun.

"Banyak orang yang enggak paham kalau investasi manufaktur Vietnam itu tax holiday 50 tahun. Kita mau enggak? Itu Vietnam kasih insentifnya agak bombastis. Tapi kan semua negara punya kepentingan," kata Budi Arie saat ditemui di Kantor Kominfo, Jumat (19/4/2024).

"Bayangkan tax holiday, tanah free 75 tahun," lanjut dia.

Baca Juga: Ketum ProJo: Dunia saja Akui Prabowo Menang Besar, Jangan buat Narasi Curang

Budi Arie pun ikut mempertanyakan kepentingan Vietnam terkait investasi Apple. Ia mengatakan kalau jumlah tenaga kerja di Vietnam hanya ada 200.000 orang.

Sementara di Indonesia, Budi Arie menyebut kalau Pemerintah perlu mempertimbangkan soal insentif pajak tersebut. Hal ini akan diurus oleh Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dan Kementerian Perindustrian.

"Kalau kita (Indonesia) kan masih mikir, mesti gimana. Kan bukan urusan saya juga itu. Itu urusan Menkeu, Investasi, Perindustrian," beber dia.

"Vietnam menawarkan (insentif) luar biasa. Tapi kan kita sebagai negara bangsa harus hitung dong," tegasnya.

Ia juga menanggapi soal usul Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang akan memberikan insentif ke Apple demi investasi di Indonesia. Budi Arie pun mengaku hanya ikut saja.

Baca Juga: Media Vietnam Puji Setinggi Langit, Timnas Indonesia U-23 Bekuk Australia

"Iya enggak apa-apa, kita mah pokoknya ikut saja. Selama negara putuskan, kami ikut. Tapi saya kasih perbandingan, kalau di Vietnam itu tax holiday 50 tahun," pungkasnya.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah siap memberikan guyuran insentif kepada Apple jika benar merealisasikan fasilitasnya dalam membangun pabrik di Indonesia.

Luhut mengungkapkan kebijakan ini sama seperti yang dilakukan di India maupun Thailand dalam menarik investasi produsen handphone asal Amerika Serikat (AS) tersebut.

"Saya bilang, kalau kalian (Apple) dapat fasilitas insentif seperti di India dan di Thailand, kami (Indonesia) juga bisa memberikan hal yang sama,"ujar Luhut sebagaimana dipantau melalui akun instagram resminya luhut.pandjaitan di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Luhut mencontohkan, salah satu insentif yang bisa diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada Apple adalah insentif untuk bea masuk komponen-komponen Apple.

"Dia kan ada barang yang kita belum bisa produksi dan kita butuh untuk memproduksi suatu barang. Ya, ngapain kita pajakin?" kata Luhut.

Menurut dia, sebaiknya Indonesia meniru apa yang dilakukan oleh Thailand dan India dengan penyesuaian terhadap aturan-aturan dalam negeri.

"Tetapi, kalau aturan itu menghambat, kita memang harus ganti," kata Luhut.

Apple investasi Rp 1,6 T di Indonesia

Sebelumnya CEO Apple Tim Cook tiba di Indonesia untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pertemuan mereka ini akan membicarakan investasi Apple di Tanah Air.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kalau kedatangan Tim Cook di Indonesia untuk menanamkan investasi berupa Apple Developer Academy, fasilitas pelatihan milik Apple.

Hal ini dilakukan Apple untuk memenuhi nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yang mana itu menjadi syarat untuk menjual produk seperti iPhone, iPad, hingga Macbook Apple di Indonesia.

"Apple itu salah satu pendekatan yang sangat unik yang kita ambil untuk menghitung TKDN. Itu berdasarkan investasi, dan investasi mereka itu adalah membangun infrastruktur pendidikan bagi calon-calon developer, namanya Apple Developer Academy," kata Agus Gumiwang di Istana Negara, Rabu (17/4/2024).

"Nah ini sudah dalam perjanjian kita, yang sudah kita tandatangani. Apple memiliki kewajiban untuk membangun empat tahun ini," lanjut dia.

Dijelaskan Agus, Apple Developer Academy keempat ini akan dibangun di Bali. Rencananya, salah satu lokasi yang dipakai adalah Balai Kemenperin yang berada di Pulau Dewata itu.

"Nah itu nilai total investasinya sekitar Rp 1,6 triliun dari empat kota nanti, tiga plus satu di Bali," lanjut dia.

Nilai investasi Apple di Indonesia memang jauh lebih kecil apabila dibandingkan dengan Vietnam, yang mana Tim Cook sudah datang lebih dulu ke negara tersebut. Di sana, Apple berani mengucurkan nilai investasi sebesar 15,84 miliar Dollar AS atau setara Rp257 triliun.

Angka ini sebenarnya turun jika dibandingkan dengan nilai investasi Apple ke Vietnam pada 2019. Dikutip dari laporan Verdict, pada 2019, Vietnam mendapat kucuran nilai investasi dari Apple sebesar 16 miliar dollar As.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI