Peringatan BMKG! Waspada Potensi Hujan Lebat Seminggu ke Depan, Ini Daftar Wilayahnya

Dicky Prastya Suara.Com
Kamis, 18 April 2024 | 12:56 WIB
Peringatan BMKG! Waspada Potensi Hujan Lebat Seminggu ke Depan, Ini Daftar Wilayahnya
Dua orang pesepeda menembus hujan lebat di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut kondisi cuaca di Indonesia akan diwarnai peningkatan curah hujan dalam seminggu ke depan. Bahkan beberapa wilayah Indonesia ini juga menyebabkan potensi hujan lebat hingga sedang.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menerangkan, hal ini disebabkan karena aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial di beberapa wilayah RI.

Aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial yang diperkirakan aktif di sebagian wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa bagian tengah hingga timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan bagian tengah hingga utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua. Fenomena ini dapat meningkatkan potensi hujan di wilayah tersebut dalam sepekan ke depan.

Baca juga: Ngeri! Dubai Dikepung Banjir Akibat Curah Hujan Terparah dalam 75 Tahun

Baca Juga: Ngeri! Dubai Dikepung Banjir Akibat Curah Hujan Terparah dalam 75 Tahun

Selain itu, Guswanto menjelaskan kalau gelombang atmosfer Kelvin yang diperkirakan aktif di wilayah Sumatera dalam sepekan ke depan dapat memicu adanya potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut. Sirkulasi siklonik terpantau berada di Laut Cina Selatan Utara Kalimantan dan Samudra Pasifik utara Papua.

"Sirkulasi-sirkulasi tersebut membentuk daerah konvergensi memanjang dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, di laut Seram dan dari papua barat hingga Papua Pegunungan serta membentuk daerah konfluensi Laut Sulu dan Laut Seram hingga Teluk Cendrawasih," katanya, dikutip dari siaran pers BMKG, Kamis (18/4/2024).

Ia menambahkan, labilitas atmosfer pada skala lokal yang terpantau masih cukup kuta juga mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.

Baca juga: 27 Provinsi di Indonesia Termasuk Jakarta Berpotensi Hujan Badai, Warga Diminta Waspada

"Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang dengan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin. Kondisi ini berlangsung sebagian wilayah Indonesia hingga 21 April 2024," beber dia.

Baca Juga: 27 Provinsi di Indonesia Termasuk Jakarta Berpotensi Hujan Badai, Warga Diminta Waspada

Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani menambahkan, potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang pada periode 16-21 April 2024 dapat terjadi di sebagian besar Sumatra terutama bagian pesisir barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

Potensi cuaca lebat ini juga kemungkinan terjadi di Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, pesisir utara Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, dan sebagian besar Papua.

Baca Juga: Banjir Besar Rendam Dubai

"Maka dari itu, khusus kepada pemudik yang akan kembali ke perantauan untuk berhati-hati dan senantiasa waspada. Ikuti arahan dan imbauan pemerintah," sambung dia.

Andri Ramdhani meminta masyarakat, khususnya yang bertempat tinggal daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir, agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang.

Hal lain yang perlu diwaspadai adalah fenomena Antecedent Precipitation, yaitu terjadinya curah hujan yang turun sebelumnya dengan kemungkinan dapat memperparah dampak cuaca ekstrem.

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mengenali potensi bencana di lingkungannya dan mulai memahami cara mengurangi risiko bencana tersebut, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan,bergotong royong menjaga kebersihan dan menata lingkungan sekitarnya.

"Mohon dipahami yang kami sampaikan ini adalah kondisi secara umum atau general di masing-masing wilayah," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI