Suara.com - Instagram siap meluncurkan fitur keamanan baru berupa sensor foto bugil yang kerap dikirimkan lewat pesan (direct messages/DM). Hal itu dilakukan demi melindungi pengguna anak di bawah umur dari pelecehan seksual.
Meta selaku induk perusahaan Instagram menyebutkan, fitur sensor foto telanjang DM Instagram ini akan diaktifkan secara bawaan (default) untuk pengguna remaja.
Selain anak di bawah umur, kalangan dewasa di Instagram juga akan diberi notifikasi untuk mengaktifkan fitur blur tersebut, dikutip dari The Verge, Minggu (14/4/2024).
Fitur baru Instagram ini akan diuji coba dalam beberapa minggu ke depan. Sedangkan peluncuran resminya akan dilakukan dalam beberapa bulan.
Baca Juga: Mental Sandra Dewi Jadi Sorotan Usai Akun Instagramnya Hilang
Meta menyebut kalau fitur ini menggunakan pembelajaran mesin di perangkat untuk menganalisis apakah foto yang dikirim di DM Instagram adalah konten vulgar. Perusahaan milik Mark Zuckerberg itu juga memastikan tidak akan memiliki akses ke foto-foto telanjang itu, kecuali dilaporkan penggunanya.
Apabila fitur sensor diaktifkan, pengguna yang menerima foto telanjang itu bakal diberikan pesan peringatan sebelum membukanya. Selain itu Instagram juga menyediakan opsi untuk memblokir atau melaporkan sang pengirim.
Meta menambahkan, fitur ini tak hanya melindungi pengguna remaja dari konten vulgar, tapi juga memproteksi mereka agar tidak tertipu dan mengirim balik foto telanjang.
Pengguna yang akan mengirim foto bugil itu juga mendapatkan pesan peringatan untuk mengaktifkan sensor konten sensitif.
Ini adalah upaya terbaru Meta untuk meningkatkan perlindungan bagi anak-anak di platformnya. Sebelumnya perusahaan yang juga induk Facebook itu kerap diprotes karena dianggap platformnya berbahaya untuk kalangan remaja.
Baca Juga: Akun Instagram Sandra Dewi Hilang di Tengah Kasus Korupsi Harvey Moeis, Hilangkan Jejak?
Sebab banyak kritik yang kerap dituduhkan ke Meta seperti membahayakan kesehatan mental, eksploitasi tubuh anak, hingga dianggap menciptakan wadah bagi predator seksual untuk anak di bawah umur.