Suara.com - Appel pekan ini membuat geram presenter televisi Inggris, Rachel Riley karena secara otomatis menyarankan emoji bendera Palestina saat pengguna iPhone menulis Yerusalem.
Yerusalemn sendiri adalah Ibu Kota Palestina. Tetapi Israel juga mengeklaim kota tersebut sebagai ibu kotanya, meski pendudukannya atas Yerusalem Timur, setelah menang perang pada 1967, hingga saat ini masih dianggap ilegal oleh sejumlah besar negara di dunia, termasuk PBB.
Baca juga: Batal Bikin Mobil, Ratusan Karyawan Apple Didepak
Riley, dalam keluhannya di Twitter, Rabu (10/4/2024) bahkan menuding Apple sebagai antisemit hanya karena merekomendasikan emoji bendera Palestina saat pengguna iPhone menulis Yerusalem.
Baca Juga: Tidak Lagi di China, Apple Mulai Produksi iPhone Baru di India?
"Kini saat saya menulis Yerusalem, ibu kota Israel, saya disarankan emoji bendera Palestina," kata Riley, yang baru saja mengupgrade iPhone-nya ke iOS 17.4.1.
"Ini belum pernah terjadi pada gawai saya sebelum update," lanjut perempuan berdarah Yahudi tersebut.
Apple sendiri sudah menanggapi keluhan tersebut. Juru bicara Apple mengatakan bahwa iPhone menyarankan bendera Palestina saat pengguna mengetik Yerusalem bukanlah sebuah kesengajaan.
Alih-alih itu terjadi karena ada bug pada sistem predictive emoji iOS, yang tugasnya menyarankan emoji setiap kali pengguna mengetik kata-kata tertentu.
Lebih lanjut Apple berjanji akan segera mengatasi masalah tersebut.
Baca Juga: Lebih Besar dari Seri Sebelumnya, iPhone 16 Series Bawa Kapasitas Baterai Segini
Sejauh ini Apple selalu mengambil jarak dalam soal konflik Israel - Palestina, termasuk terkait perang di Gaza yang dilancarkan Israel ke Hamas.
Baca juga: Tentara Israel Tembak Mati Anak Perempuan Palestina Berusia 3 Tahun di Tepi Barat
Pada Oktober tahun lalu bos Apple Tim Cook mengirim surat ke para pegawainya untuk menunjukkan simpati atas tewasnya sekitar 1100 warga Israel di tangan para milisi Hamas.
Tetapi Cook dan Apple dikritik oleh publik, termasuk ratusan pegawainya sendiri karena terus diam melihat kekejaman Israel di Gaza. Serangan Israel atas Gaza sudah menewaskan lebih dari 30.000 orang, yang sebagian besar di antaranya anak-anak dan perempuan.