Membongkar Rahasia Rudal Jelajah, Teknologi Canggih di Balik Senjata Pemusnah

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 08 April 2024 | 16:08 WIB
Membongkar Rahasia Rudal Jelajah, Teknologi Canggih di Balik Senjata Pemusnah
Peluncuran rudal Iskander-K milik Rusia. (Handout / Russian Defence Ministry / AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perkembangan teknologi tidak hanya dirasakan pada kehidupan sehari-hari, namun juga pada bidang persenjataan dan militer. Peluru kendali jelajah dan rudal merupakan dua diantaranya.

Meski sudah umum, namun masih cukup banyak yang bingung membedakan antara peluru kendali dan rudal. Padahal sejatinya keduanya adalah senjata yang sama, dimana rudal adalah singkatan dari peluru kendali.

Sejarah Munculnya Rudal di Dunia

Rudal sendiri dikembangkan pada tahun 1923 oleh peneliti asal Jerman, bernama Hermann Oberth. Berawal dari pendalaman pada teori astronautica, ia berasumsi untuk dapat mencapai luar angkasa diperlukan kendaraan dengan daya dorong roket berbahan bakar padat.

Baca Juga: Sukses Digunakan di Perang Ukraina, Ini Spesifikasi Rudal Balistik Iskander

Singkat cerita, penelitian justru menemukan bahwa daya dorong tenaga roket dengan bahan bakar cair lebih menguntungkan, dan menghasilkan peluru kendali. Jadi pada dasarnya, peluru kendali adalah hasil sampingan dari upaya pengembangan penjelajahan luar angkasa.

Di Indonesia sendiri, rudal kemudian menjadi unsur kekuatan pertahanan udara yang digunakan untuk melindungi, mempertahankan, dan menjaga keunggulan udara di wilayah NKRI.

Lalu Apa Jenis Rudal Jelajah Paling Canggih Saat Ini?

Banyak negara mengklaim memiliki senjata rudal paling canggih yang ada di era modern seperti sekarang ini. Mulai dari Prancis, Rusia, Iran, hingga Korea Utara. Masing-masing penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Rudal Milik Prancis, Scalp

Baca Juga: Satelit Merah Putih 2 Sukses Diluncurkan dari Cape Canaveral Florida

Rudal jelajah milik Prancis sendiri diberi nama Scalp. Dengan bobot sekitar 1,300 kg, rudal ini dilengkapi dengan bahan peledak konvensional. Rudal Scalp dapat diluncurkan dari pesawat seperti Eurofighter Typhoon yang dimiliki angkatan udara Inggris, atau pesawat Rafale yang dimiliki Prancis.

Berbasis pada navigasi inersial GPS dan referensi medan untuk memetakan target dan menghindari deteksi musuh, rudal ini juga memanfaatkan kamera inframerah untuk mencocokkan gambar target dengan gambar yang disimpan. Jangkauannya sendiri mencapai 250 km dengan daya rusak yang besar.

2. Rudal Milik Rusia, Kinzhal

Rudal ini dikatakan canggih karena termasuk dalam jenis rudal hipersonik. Rudal ini muncul dalam pertikaian antara Ukraina dan Rusia yang terus berlarut-larut beberapa tahun belakangan ini, dan dinilai memiliki daya jelajah dan daya rusak yang luar biasa.

Meski demikian, rudal milik Rusia ini diklaim sudah dapat ditangkal oleh militer Ukraina pada awal tahun 2024 lalu, dengan teknologi sistem pertahanan udara Patriot. Menghindari kerusakan yang luar biasa, militer Ukraina bertahan dari serangan rudal tersebut.

3. Rudal milik Iran, Khaibar Shekan

Rudal ini pernah digunakan Iran untuk menyerang kelompok teroris ISIS di Idlib, Suriah, pada Januari 2024 lalu. Sebenarnya rudal ini pertama diluncurkan pada tahun 2022, dengan performa luar biasa pada jangkauan dan akurasinya.

Dengan daya jangkau hingga 1,450 km, Khaibar Shekan jadi salah satu rudal andalan Iran hingga saat ini. Salah satu kelebihannya adalah memiliki hulu ledak yang gesit bermanuver berkat sirip aerodinamis kecil untuk menghindari beberapa sistem pertahanan udara tradisional.

4. Rudal Korea Utara

Rudal milik Korea Utara ini tidak diketahui jenis dan namanya, hanya saja dilaporkan terdeteksi oleh radar pada awal 2024 lalu. Pihak Korea Selatan menyatakan mendeteksi adanya penembakan rudal balistik yang mengarah ke laut beberapa waktu yang lalu.

Kontributor : I Made Rendika Ardian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI