Suara.com - Gerhana Matahari Total (GMT) dipastikan akan terjadi pada Senin (8/4/2024). Jelang fenomena alam ini, beberapa teori konspirasi Gerhana Matahari Total 8 April yang beredar.
Teori-teori konspirasi mengenai Gerhana Matahari Total 8 April ini ramai muncul di media sosial, salah satunya adalah TikTok. Beberapa pengguna menyebut jika gerhana ini akan melewati hingga 8 kota bernama Niniveh atau Niniwe.
Fenomena ini juga akan melewati beberapa wilayah di Amerika Serikat dan Kanada. Kota ini terkait dengan Nabi Yunus yang diutus oleh Tuhan. Hal ini yang membuat banyak netizen menduga jika Gerhana Matahari Total berkaitan dengan akhir zaman.
Mengenai teori konspirasi yang beredar di media sosial, akun TikTok ahli Alkitab @maklelan memberi bantahan terkait hal ini. Dan Mclellan menyebut jika teori yang beredar ini tidak masuk akal.
Baca Juga: 5 Teori Konspirasi Kate Middleton Hilang dari Publik, Dirumorkan Koma dan Meninggal Dunia
Dalam peta buatannya menggunakan data NASA, Gerhana Matahari Total 8 April ini hanya akan melewati dua kota bernama Niniveh di Amerika Serikat.
"Siapapun yang mengatakan bahwa kota-kota ini berada dalam jalur totalitas berarti berbohong tentang lokasinya atau telah memanipulasi jalur totalitas," ujar Dan Mclellan.
Lebih lanjut, teori konspirasi lainnya yang beredar di TikTok adalah mengenai Gerhana Matahari Total yang menjadi tanda kehidupan manusia akan berakhir.
Hal tersebut berkaitan dengan hilangnya jaringan listrik dan telekomunikasi selama Gerhana Matahari Total 8 April berlangsung. Puncak fenomena ini akan terjadi pada 8 April 2024 pada pukul 18.17 UT atau 9 April 2024 pada pukul 02.56 WIB.
BMKG menyebut bahwa Gerhana Matahari Total 8 April ini tidak terlihat di Indonesia. Saat terjadi fenomena ini, seluruh wilayah Indonesia berada pada sisi gelap Bumi.
Baca Juga: PSSI Tuntaskan Proses Naturalisasi Thom Haye, Ragnar Oratmangoen dan Maarten Paes