Makin Biadab, Israel Pakai Teknologi AI Buat Serang Palestina

Dicky Prastya Suara.Com
Minggu, 07 April 2024 | 21:32 WIB
Makin Biadab, Israel Pakai Teknologi AI Buat Serang Palestina
Ilustrasi AI. [Unsplash/Igor Omilaev]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Produk AI lain yang dipakai Israel bernama "Where's Daddy?". Sistem ini bisa melacak target yang sedang berada di rumah keluarga mereka.

“Kami tidak tertarik untuk membunuh para agen ketika mereka berada di gedung militer atau terlibat dalam aktivitas militer. IDF (Israel Defense Forces atau Pasukan Pertahanan Israel) mengebom rumah-rumah mereka tanpa ragu-ragu, sebagai pilihan pertama," kata narasumber lain.

"Jauh lebih mudah untuk mengebom rumah sebuah keluarga. Sistem ini dibangun untuk mencari mereka dalam situasi seperti ini,” sambung sang intel.

Selain itu, IDF pun sudah menetapkan aturan terkait berapa banyak warga sipil yang boleh dibunuh sebelum mereka mengizinkan serangan terhadap sasaran tertentu.

Disebutkan kalau mereka diperbolehkan menyerang 15 hingga 20 warga sipil dalam serangan udara yang menargetkan militan berpangkat rendah selama beberapa minggu pertama.

Di sisi lain, IDF membantah klaim tersebut. Mereka mengatakan kalau Lavender dipakai untuk melakukan pengecekan ulang terhadap sasaran dari para intelijen.

Mereka mengklaim kalau Lavender ditujukan untuk menghasilkan informasi terbaru soal organisasi Hamas. Bahkan Lavender ditegaskan bukan alat operasi militer untuk perang.

"IDF tidak menggunakan sistem AI yang mengidentifikasi agen teroris atau mencoba memprediksi apakah seseorang adalah teroris. Sistem informasi hanyalah alat bagi analis untuk proses identifikasi target," katanya.

Tapi laporan menyatakan bahwa pemakaian tiga teknologi ini memiliki efek yang mematikan karena membuat terbunuhnya seluruh keluarga.

Baca Juga: Imam Masjid Istiqlal: Aksi Nyata Lebih Dibutuhkan Dibanding Boikot

Contoh, ketika nama seseorang dari Lavender ditambahkan ke Where's Daddy?, itu berarti Israel melakukan pengintaian terus-menerus dan kemungkinan serangan dapat terjadi setelah sang target memasuki rumahnya. Efeknya, serangan tersebut membantai semua orang di dalam rumahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI