Suara.com - Satelit Starlink milik Elon Musk dipastikan bakal masuk Indonesia. Penyedia layanan internet berbasis satelit ini pun sudah menjual paket langganan per bulan.
Berdasarkan pantauan Suara.com di situs Starlink Indonesia pada Minggu (7/4/2024), harga Starlink di Indonesia dibanderol Rp 750.000 per bulan. Biaya ini berlaku untuk paket Perumahan.
"Streaming film, panggilan video, game, dan lainnya. Standar. Cocok untuk keluarga. Rp 750.000 per bulan. Kuota tanpa batas," begitu deskripsi paket internet Starlink yang dikutip dari situs resminya, Minggu (7/4/2024).
Namun harga Rp 750 ribu per bulan ini belum termasuk biaya perangkat yang berfungsi menerima internet dari satelit ala router. Nah harga perangkat yang seperti antena ini dibanderol Rp 7,8 juta.
Selain paket rumahan, penyedia layanan internet satelit milik SpaceX ini juga menyediakan paket bernama 'Jelajah' dan 'Kapal'. Jelajah disediakan untuk orang-orang yang bepergian ke tempat terpencil, sedangkan Kapal untuk mereka yang sedang berada di tengah laut atau perahu,
Sayang paket 'Jelajah' dan 'Kapal' ini belum memberikan rincian harga layaknya paket 'Perumahan'. Namun dua paket itu sudah menampilkan informasi berupa cara menggunakan internet satelit Starlink hingga isi kotak apabila resmi berlangganan.
Jika dilihat dari jangkauan wilayah dari situs resminya, Indonesia adalah negara yang belum mendapatkan layanan internet Starlink. Tapi apabila kursor diarahkan ke Indonesia, akan muncul tulisan 'Mulai 2024' yang bisa diartikan kalau layanan ini bakal hadir tahun ini.
Starlink resmi jual internet di Indonesia
Sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan kalau Satelit Starlink yang dimiliki Elon Musk resmi masuk Indonesia. Satelit milik perusahaan antariksa SpaceX ini bahkan sudah mengantongi izin operasi di Tanah Air.
Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menjelaskan kalau Satelit Starlink hanya tinggal melakukan uji coba yang rencananya di Ibu Kota Nusantara (IKN). Hanya saja dia belum bisa memberikan informasi soal kapan uji coba tersebut.
Baca Juga: Gibran Buka Suara soal Proyek AI Rp 3 Triliun Dibangun di Solo
Tapi Budi Arie memastikan kalau Starlink bisa beroperasi secara Business to Consumer (B2C), yang berarti layanannya bisa dijual ke masyarakat Indonesia.