Akhirnya Masuk Indonesia, Ini Harga Internet Starlink per Bulan Milik Elon Musk

Dicky Prastya Suara.Com
Minggu, 07 April 2024 | 17:37 WIB
Akhirnya Masuk Indonesia, Ini Harga Internet Starlink per Bulan Milik Elon Musk
Ilustrasi Satelit Starlink Milik Elon Musk Yang Akan Masuk Ke Indonesia (space.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satelit Starlink milik Elon Musk dipastikan bakal masuk Indonesia. Penyedia layanan internet berbasis satelit ini pun sudah menjual paket langganan per bulan.

Berdasarkan pantauan Suara.com di situs Starlink Indonesia pada Minggu (7/4/2024), harga Starlink di Indonesia dibanderol Rp 750.000 per bulan. Biaya ini berlaku untuk paket Perumahan.

"Streaming film, panggilan video, game, dan lainnya. Standar. Cocok untuk keluarga. Rp 750.000 per bulan. Kuota tanpa batas," begitu deskripsi paket internet Starlink yang dikutip dari situs resminya, Minggu (7/4/2024).

Namun harga Rp 750 ribu per bulan ini belum termasuk biaya perangkat yang berfungsi menerima internet dari satelit ala router. Nah harga perangkat yang seperti antena ini dibanderol Rp 7,8 juta.

Baca Juga: Gibran Buka Suara soal Proyek AI Rp 3 Triliun Dibangun di Solo

Selain paket rumahan, penyedia layanan internet satelit milik SpaceX ini juga menyediakan paket bernama 'Jelajah' dan 'Kapal'. Jelajah disediakan untuk orang-orang yang bepergian ke tempat terpencil, sedangkan Kapal untuk mereka yang sedang berada di tengah laut atau perahu,

Sayang paket 'Jelajah' dan 'Kapal' ini belum memberikan rincian harga layaknya paket 'Perumahan'. Namun dua paket itu sudah menampilkan informasi berupa cara menggunakan internet satelit Starlink hingga isi kotak apabila resmi berlangganan.

Jika dilihat dari jangkauan wilayah dari situs resminya, Indonesia adalah negara yang belum mendapatkan layanan internet Starlink. Tapi apabila kursor diarahkan ke Indonesia, akan muncul tulisan 'Mulai 2024' yang bisa diartikan kalau layanan ini bakal hadir tahun ini.

Starlink resmi jual internet di Indonesia

Sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan kalau Satelit Starlink yang dimiliki Elon Musk resmi masuk Indonesia. Satelit milik perusahaan antariksa SpaceX ini bahkan sudah mengantongi izin operasi di Tanah Air.

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menjelaskan kalau Satelit Starlink hanya tinggal melakukan uji coba yang rencananya di Ibu Kota Nusantara (IKN). Hanya saja dia belum bisa memberikan informasi soal kapan uji coba tersebut.

Baca Juga: Cara Menghemat Kuota Internet di HP Saat Perjalanan Mudik, Aman sampai Kampung Halaman

Tapi Budi Arie memastikan kalau Starlink bisa beroperasi secara Business to Consumer (B2C), yang berarti layanannya bisa dijual ke masyarakat Indonesia.

"DIa (Starlink) nanti B2C," kata Budi Arie saat Buka Bersama Kemenkominfo dan Media di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2024).

Ia hanya meminta kalau Starlink harus adil dalam menjalankan bisnis satelit di Indonesia dengan mengikuti regulasi yang sudah ada.

"Yang jelas bisnisnya harus fair, level playing field-nya harus fair semua, harus ikuti regulasi yang ada," imbuhnya.  

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Wayan Toni Supriyanto menjelaskan kalau Starlink sudah mengantongi izin untuk menyediakan VSAT dan menjual layanan internet.

Menurut Wayan, Starlink sudah membangun hub dan perangkat lain yang dibutuhkan untuk menerima sinyal internet dari satelit mereka.

"Iya (infrastruktur pendukung) sudah, dan stasiun perangkatnya sudah izin juga ke SDPPI," kata dia di sesi terpisah.

Meskipun sudah mengantongi izin beroperasi dan berjualan, Wayan mengaku kalau masih ada kerja sama dengan pihak lain yang belum dipenuhi Starlink. Adapun uji coba satelit direncanakan habis Lebaran 2024 di IKN.

"Kalau kami tugasnya cuma keluarkan izin saja, yang jelas sudah comply dengan regulasi," papar dia. 

Adapun skema operasi Starlink di Indonesia akan seperti pemain fixed broadband lain alias Wifi. Namun Wayan menilai kalau kualitas internet yang disediakan Starlink masih kurang bagus ketimbang milik operator lain.

"Kualitasnya seperti fixed broadband, tapi dia bukan fixed broadband kualitasnya bagus," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI