Suara.com - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka akhirnya menanggapi soal proyek kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) hasil kerja sama Nvidia dan Indosat senilai 200 juta Dolar AS atau Rp 3,1 triliun yang akan dibangun di kotanya, Solo.
Komentar anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus Wapres pemenang Pemilu 2024 ini muncul saat dia menanggapi cuitan dari Prabu Revolusi di X alias Twitter.
"Sementara dunia sebelah sedang buat banyak drama dan berisik, yang di Solo
@gibran_tweet kalem bawa investasi u/ bangun teknologi AI di Indonesia," tulis Prabu Revolusi, dikutip Minggu (7/4/2024).
"Siap2 dibully lagi," kata Gibran singkat dalam akun Twitter @gibran_tweet.
Baca Juga: Gaya Rambut Ikut-ikutan Yusril, Gibran Rakabuming: Beliau Idola Saya
Sebelumnya SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang menerangkan kalau ini adalah bentuk komitmen mereka untuk menjadi pelopor pengembangan AI di Indonesia.
"Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam memimpin perjalanan pengembangan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia," kata Steve saat dikonfirmasi Suara.com, Jumat (5/4/2024).
Ia menerangkan, kolaborasi Indosat dan Nvidia ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan infrastruktur teknologi di Indonesia, tetapi juga untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia di bidang teknologi.
"Saat ini, fokus utama kami adalah mengembangkan sebuah Center of Excellence terkait AI di kota Surakarta," beber Steve.
Sayang Steve tidak menjelaskan lebih lanjut soal Center of Excellence kolaborasi Nvidia dan Indosat tersebut, baik dari apa saja fasilitas hingga tanggal peresmiannya.
Bocoran Menkominfo
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan kalau Indosat dan Nvidia akan bekerja sama untuk membangun pusat AI nasional pertama di Indonesia.
Ia menyebut kalau nilai investasi Pusat AI Nasional—yang dinamakan Indonesia AI Nation—mencapai 200 juta Dolar AS atau sekitar Rp 3,1 triliun.
"Ada komitmen dari Nvidia dan Indosat untuk berinvestasi senilai 200 juta Dolar AS alias Rp 3 triliun untuk membangun Indonesia AI Nation," kata Budi Arie Setiadi di sela-sela acara Buka Bersama Kemenkominfo dan Media di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2024).
Menkominfo menjelaskan, pusat AI nasional besutan Nvidia dan Indosat ini berupa infrastruktur hingga sumber daya manusia (SDM). Rencananya, Indonesia AI Nation ini akan dibangun di Solo Technopark, Jawa Tengah.
Menurut Budi Arie, Solo dipilih karena faktor SDM yang sudah memadai. Investasi fasilitas AI ini ini pun juga sudah dibicarakan antara CEO IOH Vikram Sinha dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
"Loh ya SDM-nya bagus. Tadi sudah bicara Dirutnya Indosat dan juga mas Gibran sudah bicara. Kami akan coba eksekusi," ungkapnya.
"Jadi ini Pusat AI di Indonesia loh, namanya Indonesian AI Nation, dan nilainya enggak tanggung-tanggung 200 juta Dolar AS, komit (komitmen mereka: red)," sambungnya lagi.
Menkominfo menuturkan kalau fasilitas AI tersebut sudah mulai dibangun. Namun ia masih belum memberikan rincian kapan diresmikan.
Budi Arie juga hanya menyebut kalau kedua perusahaan masih fokus untuk pengembangan AI dalam kerja sama itu. Ia belum bisa memastikan apakah Nvidia juga ingin membangun pabrik chip grafis di RI.
"Nanti kita lihat. Detailnya kita tunggu saja. Kabar ini kan baru, bahwa ada komitmen ini. Ini lagi mau dirapikan dalam waktu cepat," pungkasnya.
Wamenkominfo Nezar Patria menambahkan kalau kerja sama Nvidia dan Indosat sebenarnya sudah terjalin dalam beberapa tahun belakangan. Ia mengungkapkan kalau Nvidia juga berkomitmen untuk mengembangkan SDM Indonesia di bidang AI.
"Nvidia berkomitmen untuk membentuk pendidikan hampir 20 ribu mahasiswa Indonesia untuk meningkatkan skill-nya di bidang AI. Ini adalah bagian dari pengembangan talenta digital di Indonesia. Jadi ini follow-up dari komitmen jangka panjang Nvidia juga di Indonesia," papar dia di sesi terpisah.
Nah pembangunan Indonesia AI Nation ini adalah juga termasuk dari kerja sama lima tahunan Nvidia. Nezar berharap kalau kolaborasi itu juga diperuntukkan untuk transfer teknologi.
"Sehingga enggak cuma jadi user tapi juga bisa menjadi bagian dari pemain AI yang diperhitungkan di kawasan (ASEAN: red) maupun global," pungkasnya.