Suara.com - Kecerdasan buatan (AI) diprediksi akan memiliki dampak signifikan terhadap dunia kerja di masa mendatang, dengan 40 persen pekerjaan di seluruh dunia terkena dampaknya, demikian disampaikan oleh Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva.
"Selama beberapa tahun ke depan, rata-rata 40 persen pekerjaan secara global akan terkena dampak AI," ujar Georgieva dalam acara di Center for Global Development di Washington DC pada hari Selasa (2/4/2024).
Georgieva menjelaskan bahwa dampak AI akan terasa lebih kuat di negara-negara maju, di mana hingga 60 persen pekerjaan diperkirakan akan terpengaruh, sementara di negara-negara berpendapatan rendah angka tersebut hanya sekitar 26 persen. Hal ini sebagian disebabkan oleh jumlah lapangan kerja yang lebih sedikit di negara-negara berpendapatan rendah.
"Dampak AI memiliki potensi untuk meningkatkan kesenjangan, baik di dalam negeri maupun lintas negara," tambahnya, seperti yang dikutip dari Sputnik via Antara.
Baca Juga: Daftar HP Samsung Ini Bisa Akses Semua Fitur Galaxy AI
Georgieva menekankan bahwa perubahan ini akan membawa dampak besar bagi pasar tenaga kerja secara keseluruhan.
"Walaupun beberapa pekerjaan mungkin akan mengalami peningkatan, namun banyak di antaranya akan terancam hilang," katanya.
Meskipun AI menjanjikan efisiensi dan kemajuan dalam berbagai bidang, seperti otomatisasi proses dan pengembangan teknologi baru, tetapi juga menimbulkan ketidakpastian bagi banyak pekerja yang merasa terancam oleh perubahan ini. Hal ini menegaskan pentingnya adaptasi dan inovasi dalam menghadapi transformasi kerja yang terus berlangsung akibat perkembangan teknologi.